10 Anime Favorit Guru Milenial
Jika ibu-ibu guru generasi 1970-an ke bawah sedang senang-senangnya nonton sinetron Ikatan Cinta, maka guru seperti saya yang lahir pada tahun 1990-an sangat senang menonton anime. Kartun khas Jepang ini sudah saya nikmati sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang. Kalau zaman 2000-an, kami biasa menontonnya di layar televisi, sekarang kami sudah bisa memanfaatkan internet dan layanan penyedia anime, seperti VIU dan YouTube.
Dari ratusan judul anime yang pernah saya dan rekan guru tonton, ada 10 anime favorit kami. Bukan hanya karakter tokohnya yang keren atau alur ceritanya yang menarik. Sepuluh anime berikut ini juga mengajarkan kepada kami (minimal saya) tentang kehidupan dan terdapat nilai pendidikan di dalamnya. Yuk, kenali 10 anime favorit guru milenial.
Shingeki no Kyojin alias Attack on Titan adalah anime dengan genre fiksi laga yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang. Maklum, ceritanya diduga mengandung pesan politik dunia nyata. Mulai dari fasisme Nazi hingga kerusuhan Hong Kong. Terlepas dari itu, nilai pendidikan yang saya dapatkan setelah menonton anime ini (dari season 1 hingga 3) adalah manusia harus memiliki tekad untuk keluar dari tembok "ketidaktahuan", "kefanatikan", dan "kesombongan". Musuh manusia itu bukan Titan (raksasa) tetapi dirinya sendiri (manusia).
Anime ini bisa dibilang sebagai salah satu anime terbaik sepanjang masa. Saya banyak belajar tentang persahabatan dari anime ini. Gon, tokoh utama anime ini, mengajarkan kepada kita untuk terus semangat meski hilangnya peran orang tua (broken home). Masih banyak orang yang baik di sekitar kita, meski mereka tidak punya hubungan darah dengan kita. Nah, pesan pendidikan yang saya dapatkan setelah menonton anime ini adalah tidak ada manusia yang 100% baik atau 100% jahat. Dunia ini bukan sekadar hitam dan putih. Dalam raga orang jahat ada kebaikan meski hanya sebesar jagung. Begitu pula sebaliknya. Itulah manusia.
Ansatsu Kyoshitsu (Assassination classroom) adalah anime kocak seorang guru. Pertama kali saya menonton anime ini, ketika kuliah S2. Sungguh kebetulan, setelah lulus kuliah, bukannya jadi dosen malah jadi guru. Di SMP lagi, mirip dengan latar anime ini. Nilai pendidikan yang saya ambil dari anime ini adalah koro Sensei (tokoh utama) menjadi guru yang menyenangkan, mengajar tanpa menyakiti, dan membuat metode belajar yang sesuai dengan masing-masing siswanya. Sayangnya, sisi mesum dalam tokoh utama membuat anime ini tidak layak ditonton anak-anak. Hiks.
4. Dragon Ball