Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Pilihan Hujan

5 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 5 Januari 2021   10:16 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Manusia Pilihan Hujan

Dalam dunia yang berputar, banyak tersebut nama Hujan.
Dia menetapkan cinta dan membangkitkan renungan.
Sampai basah adalah puncak dari kebahagiaan.

Ketika Hujan turun di tahun yang seperti kemarin...
Coba ketuk hatimu untuk mendapatkan manfaat dan menolak mudarat
Coba genggam nadimu untuk merasakan ketenangan jiwa

Ah, aku bukan siapa-siapa. Hujanlah yang meneteskan ilmu tanpa belajar.
Hingga semakin hari, semakin dekat dan menyatu.
Terhapuslah nama aku, kau, mereka, kita bersama jejak rintik rindunya.

Aku lupa akan kepentingan sendiri karena mendahulukan cinta kepada Hujan.
Kesadaran diri sudah lenyap terinjak-injak oleh kaki yang mengingat ketidakpastian.
Untuk apa dunia fana ini, akal telah meninggalkan pertimbangan.

Kau sebut aku manusia pilihan Hujan yang selalu berada di sisinya.
Mereka sebut aku orang sakit karena terlalu banyak memikirkan titik-titik air.
Kita hanya huruf pada diksi yang berlarik dalam bait puisi.

MLG, 4-1-2021
YGPRSTY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun