Hennie Triana, Kompasianer Perempuan Paling Apresiatif 2020
Akhir tahun selalu menjadi momen yang sangat tepat untuk mengapresiasi seseorang. Layaknya penerimaan rapor akhir semester yang jatuh pada bulan Desember. Atau gelaran Ballon D 'or yang diselenggarakan setiap akhir tahun.
Sebagai penulis yang menyandang nama "Bilik Apresiasi", sudah menjadi kewajiban bagi saya untuk turut mengapresiasi sesama penulis. Setidaknya, sejak bulan Oktober 2020 hingga sekarang, saya telah banyak melakukan apresiasi. Baik melalui pembuatan artikel ataupun minimal mengisi rating dan komentar.
Bertepatan dengan kegiatan Petasan 2020, Petasan 2020 Hari 1 bertema Women of The Year (WoTY), maka saya mulai mencari sosok yang layak menjadi "WoTY" versi saya. Dalam brief, sudah jelas bahwa ibu saya dilarang dimasukkan dalam penghargaan ini. Jadi, saya modifikasi WoTY menjadi Kompasianer Perempuan Paling Apresiatif 2020.
Siapakah Kompasianer Perempuan Paling Apresiatif 2020?
Beliau adalah Hennie Triana Oberst!!! Yeay, selamat untuk mbak daringku. Mbak Hen Hen sangat layak menerima penghargaan apresiatif ini. Beliau hampir selalu berkunjung di setiap tulisan saya dan memberikan apresiasi di kolom komentar.
Tak hanya itu, ketika suatu hari, saya mulai kesal dengan admin Kompasiana yang tidak memberikan label pilihan pada artikel saya, Beliaulah yang memotivasi saya melalui pesan di WhatsApp. "Teruslah menulis Mas Yoga, nanti pasti ada yang masuk pilihan." Itulah kalimat yang pernah Beliau sampaikan.
Pertama kali saya kenal dengan Mbak Hennie ialah ketika bergabung dalam Komunitas Penulis Berbalas. Sekitar bulan September 2020. Orangnya ramah saat diajak berkomunikasi dan sebagai senior di Kompasiana Beliau juga tidak pelit berbagi pengalaman.
Selain apresiatif terhadap kompasianer lain, Mbak Hennie juga berbakat dalam menulis. Ketika acara Kompasianival 2020, beliau menjadi salah satu nominatornya. Saya sudah memberikan vote untuk beliau. Namun, sepertinya belum rezeki ya Mbak Hennie. Pak Kaekaha yang menjadi pemenangnya.
Seingat saya, tulisan pertama milik Mbak Hennie yang saya baca berjudul "Bukan Sekadar Mode, Ada Alasannya Pemain Sepak Bola Mencukur Bulu Kaki". Artikel tersebut masuk label Headline dan dibaca sekitar 637 kali. Menurut saya tulisan itu unik. Ketika sebagian kita fokus pada hasil pertandingan atau pemain di rubrik Bola, eh Beliau malah membahas sesuatu yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk ditulis. Out of the box!