Tuhan itu lebih tahu mana yang terbaik untuk makhluknya. Terkadang ketetapan-Nya melawan kebiasaan yang ada. Sehingga, banyak kontradiksi muncul di antara sesama hamba.
Ini kisah tentang keluarga bahagia dari sudut pandang yang berbeda. Ketika rezeki keluarga diamanahkan pada sang istri yang sukses mengelola usahanya. Di situ ada berkah dari peluh keikhlasan suami yang mengajar anak-anak dengan gaji di bawah normal.
Pagi mengajar membawa semangat harapan untuk tunas muda. Siang mengentaskan budi pekerti generasi baru sebagai bekal menuju peradaban mulia. Malam kembali mengajar di tempat peristirahatan sebagai komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sang guru tak pernah mengeluh dengan gaji yang didapat. Lantaran Tuhan tiada pernah tidur membukakan pintu rezeki lain yang berlimpah. Meski jalannya sedikit berbeda, melalui kesuksesan sang istri.
Mereka berdua hidup dalam harmoni tetapi tetangga selalu berbisik untuk menggunjing sang guru. "Suami macam apa yang gajinya di bawah istrinya?" "Jeng, suaminya suruh kerja di tempat lain saja."
Begitulah dunia, selalu ada masalah yang tercipta. Sejak awal kehidupan hingga akhir kematian, ujian dari Tuhan terpampang nyata. Jangan pernah mengaku beriman bila belum mampu bersabar ketika diterpa bencana.
Malang, 12-12-2020
Yoga Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H