Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Hati Cerpenis: Reportase Pilkada

10 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 10 Desember 2020   06:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Ingin ku berkata kasar tapi takut dosa. Ingin ku marah tapi pada siapa. Ingin ku menangis tapi apalah guna.

Kata Iwan Fals: "Aku bukan pilihan"
Kata Sheila on 7: "Berhenti Berharap"
Kata Dewa 19: "Pupus"

Menulis 700 kata bukan hal yang mudah. Menulis 700 kata butuh ide dan alur.
Menulis 700 kata kini tanpa apresiasi.

Mungkin kau harus beralih jadi politikus.
Ikut pilkada mulai jadi tim sukses.
Kalau sudah punya tahta, kau bisa kembali jadi cerpenis.

Itulah nasihat dari realita. Ingat! Saat ini kau bukan siapa-siapa. Sebagus apapun karyamu tak akan pernah meluluhkan hatinya.

Malang, 10 Desember 2020

Yoga Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun