Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Malam Jumat di Gunung Merapi

19 November 2020   18:15 Diperbarui: 19 November 2020   19:34 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, nyawanya sedang melakukan perjalanan menuju Gunung Merapi bersama leluhurnya, Sang Sakera. Tak butuh waktu lama karena mereka berada di dimensi yang berbeda. Dalam dimensi dunia manusia, mungkin bisa memakan waktu sekitar 8 jam.

Seperti angin, mereka melewati awan gelap secepat kilat. Sebelumnya, Pak Mar hanya masuk melalui gerbang gaib di ruang kepala sekolah. Ini merupakan pengalaman pertama baginya.

"Kita sudah sampai," ucap Sakera.

Pak Mar tak menjawab dan hanya melihat keadaan gelap di Gunung Merapi. Banyak pohon berjejeran. Ia belum melihat sosok genderuwo tetapi napasnya serasa sesak. Seakan berada di antara ribuan orang.

"Kita dikepung," kata leluhur Pak Mar singkat.

"Hahaha. Selamat datang di kerajaan kami," ada suara tanpa wajah menggema di balik pohon-pohon berusia ratusan tahun.

"Tunjukkan dirimu!" Teriak Pak Mar.

Satu persatu genderuwo muncul di balik dahan. Mulai dari yang kecil, sedang, besar, hingga yang bermahkota warna ungu. Mata mereka menyala dan mendekat pada Pak Mar.

Sakera sudah mengayunkan aritnya. Tanda siap berperang. Sementara itu, Pak Mar mengeluarkan keris pusaka untuk pertama kalinya. Mereka memasang kuda-kuda menyerang.

Para genderuwo memasang kuku tajamnya. Tidak ada lagi istilah mundur. Yang ada hanya hidup atau mati.

"Seranggggg!!! Suruh genderuwo bermahkota ungu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun