Pada hari Jumat yang berkah ini, saya ingin berbagi tulisan dengan topik "Jaga Kesehatan ala Nabi Muhammad Saw". Sebagai santri Pesantren Nurul Jadid Probolinggo, hidup saya hingga detik ini takpernah jauh dari nama Nabi Muhammad Saw dan para keturunannya yang dikenal sebagai Habib. Tentu saja habib yang menyejukkan hati bukan yang membuat gaduh bangsa ini.Â
Salah satu habib santun dan berkharismatik yang saya idolakan bernama Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf. Bahkan, saking ngefansnya, nama beliau saya abadikan dalam judul skripsi S1 saya di Universitas Jember. Nah, dalam suatu ceramah, beliau pernah membahas tentang pandemi Covid 19. Berikut akan saya paparkan secara lugas dan jelas nasihat beliau dalam menyikapi wabah pandemi.Â
1. Perbanyak Shalawat
Momen maulid nabi 2020 sejatinya adalah memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Mau di Masjid, di rumah, di kantor di mana saja ingatlah untuk selalu bershalawat. "Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad".Â
Sejak pandemi hingga sekarang saya sudah jarang aktif di media sosial Facebook, Twitter, Instagram karena mohon maaf isinya yang membuat kepala pusing. Buat apa pakai masker, menjaga pola makan, tetapi pikiran tidak tenang membaca komentar dan debat netizen tentang politik, K-Pop, dan bola? Lebih baik kembali kepada Allah dengan banyakb bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw.
2. Menghidupkan Sunah Nabi
Dari bangun tidur hingga tidur lagi  banyak amalan bernilai sunah. Mulai dari menyikat gigi, menjaga wudhu, cuci tangan sebelum makan, sampai makan makanan yang halalan toyyibah (halal dan bergizi). Nabi Muhammad sudah mengajarkan tentang kebersihan. Bahkan, sabda Rasulullah adalah kebersihan sebagian dari iman.Â
Bagi sebagian oknum, sunah nabi selalu dikaitkan dengan poligami. Aduh, mohon oknum tersebut kembali memahami konteks dan ajaran sejati Nabi Muhammad. Poligami itu niatnya bukan karena nafsu tetapi untuk kebaikan masyarakat di masa itu. Mohon maaf malah melenceng bahas ini karena salah kaprah masyarakat yang sudah meluas tentang poligami.
3. Sedekah membantu orang lain
Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf menyampaikan dalam dakwahnya untuk senantiasa bersedekah membantu orang lain setelah salat subuh. Mengapa harus sepagi mungkin? Karena menurut beliau sedekah di waktu subuh dapat menolak bala atau musibah pada siang hingga malam hari.Â
Itulah keistimewaan waktu subuh. Saya ingat perkataan orang tua kalau setelah subuh jangan tidur lagi. Nanti "rezekinya" diambil ayam. Nah, ternyata rezeki ini juga bisa bermakna kesehatan lho. Buat apa gaji besar tapi sering sakit-sakitan?Â
4. Menjaga AkhlakÂ
Masa pandemi seperti ini harusnya membuat manusia introspeksi diri. Akhlak atau Budi pekerti kita kepada lingkungan sangat memengaruhi kehidupan. Tengoklah ketika awal masa PSBB, polusi menjadi menurun dan langit tampak lebih indah.Â
Selain akhlak kepada lingkungan, penting juga akhlak di media sosial. Saya buka Instagram dan youtube isinya anak-anak main tiktok dengan mohon maaf menonjolkan auratnya. Inilah fakta yang menyedihkan hati saya sebagai guru yang melihat generasi muda berjoget memamerkan hal yang mengundang nafsu orang lain.Â
5. Bersikap TenangÂ
Ini pesan terakhir Habib Taufiq. Kita harus pahami bahwa wabah Covid 19 adalah ujian dari Allah. Bayangkan ketika kita sedang mengikuti ujian nasional, misalnya. Agar bisa menjawab soal dengan baik, maka kita harus tetap bersikap tenang.Â
Menyalahkan orang lain sampai pemerintah bukanlah sikap yang baik. Mungkin kita terlalu bergantung pada manusia. Padahal manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu, saya mengajak diri sendiri dan para pembaca untuk hanya bergantung pada Tuhan. Semoga, setiap detik demi detik kita terhitung sebagai amal ibadah. AminÂ
Penulis: Yoga Prasetya, S.Pd., M.Pd. guru MTs Negeri 1 Kota Malang.