Masa pandemi bukan alasan untuk berhenti berprestasi. Itulah prinsip yang saya pegang selama membimbing siswa dalam berbagai lomba di masa bekerja dari rumah atau WFH ini. Prinsip yang mudah diucapkan tetapi sebenarnya susah dilakukan jika tak ada niat lillahita'ala.
Dalam kesempatan kali ini, saya ingin berbagi kiat sukses menjadi pembimbing lomba siswa di masa pandemi. Sejak bulan Maret hingga Oktober 2020, saya diberi amanah untuk menjadi pembimbing berbagai lomba siswa. Mulai dari lomba Mendongeng tingkat provinsi Jatim, menulis cerpen, lomba Myress (Karya Ilmiah Remaja) tingkat nasional, baca puisi, menulis cerpen, hingga musikalisasi puisi tingkat nasional. Oh iya, izinkan saya menyampaikan kiatnya dalam bahasa ngeblog ya. Supaya lebih santuy.Â
Berbagai kesulitan harus saya lalui dalam membimbing siswa melalui daring. Yang paling sulit adalah mencari anak didik yang berminat ikut lomba. Bila sebelum adanya Covid 19 saya biasa melakukan "blusukan" ke kelas-kelas, maka sekarang saya hanya bisa menjapri atau mengumumkan seleksi lewat media WhatsApp.
Secara umum cara ini tidak efektif. Pengumuman yang saya sebar lewat daring kebanyakan hanya mereka baca tanpa ada balasan. Hiks, sedih juga ya. Namun, saya yakin tidak ada sesuatu yang sia-sia. Beruntung masih ada satu, dua, dan tiga anak didik saya yang bersedia ikut bimbingan lomba.
Nah, keberhasilan bimbingan lomba di masa pandemi ditentukan oleh tiga hal. Pertama, ketelatenan guru. Kedua, antusias siswa. Ketiga, dukungan orang tua.Â
Guru dituntut untuk telaten memberikan pengarahan kepada anak didik. Mulai dari memberikan contoh, merevisi, hingga sering melakukan komunikasi atau japri untuk mengingatkan dan menanyakan kesulitan yang dihadapi anak.Â
Antusias siswa merupakan kunci kedua dalam bimbingan lomba secara daring. Ketika seleksi, saya tidak mencari anak didik yang pintar atau cerdas. Namun, saya lebih menekankan pada kesungguhan mereka dalam mengikuti lomba. Jika anak sudah antusias, maka guru akan mudah untuk mengarahkan anak.
Hal yang tak kalah penting adalah dukungan dari orang tua. Peran orang tua di masa pandemi ini bisa dalam bentuk menyediakan fasilitas yang diperlukan anak dalam lomba hingga mendampingi anak saat bimbingan. Inilah kunci terakhir kesuksesan anak dalam mengikuti lomba melalui daring.
Alhamdulillah, selama bulan Maret hingga Oktober, anak didik saya berhasil membawa prestasi. Mulai dari juara 1 Lomba mendongeng tingkat Provinsi Jatim, juara 2 menulis cerpen, hingga peringkat 100 besar menulis puisi tingkat nasional.Â