Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hanya Sebatas Sastra dan Bahasa

31 Agustus 2020   08:36 Diperbarui: 31 Agustus 2020   08:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada masa itu, manusia, malaikat, jin pernah tinggal di surga
Tiada nikmat selain bisa bertemu dan bermunajat bersama
Lalu Tuhan memberi pengetahuan kepada  manusia yang menjadikannya lebih baik dari keduanya.

Yang satu meletakkan hormat karena takut pada Sang Pencipta
Yang lain meletakkan perlawanan tak terima pada Sang Kuasa
Maka terusirlah ia dari nikmat menuju tempat yang fana.

"Janganlah kau dekati ia"
tetapi manusia adalah makhluk yang mudah terlena
Ia pun turun ke dunia membawa duka.

Hanya Sang Maha Tahu yang bisa menyelematkan manusia dari bahaya
yang lupa akan tenggelam merana
yang ingat akan selamat dan bahagia.

Kita manusia hanya bisa berjalan dan berdoa
Ketakutan hanya milik makhluk yang tak percaya
Kesedihan hanya milik makhluk yang selalu berdusta.

Malang, 31 Agustus 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun