Mohon tunggu...
Yoga Permana
Yoga Permana Mohon Tunggu... Programmer - Software Engineer

Mahasiswa Universitas Siber Asia Prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Relasi Sosial Melalui Komunikasi Empatik

23 Juli 2022   08:55 Diperbarui: 23 Juli 2022   09:07 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MEMBANGUN RELASI SOSIAL

MELALUI KOMUNIKASI EMPATIK

Pengalaman hidup di dalam berinteraksi membuktikan betapa sulitnya hubungan antarmanusia. Tidak jarang orang mengerahkan sekian banyak tenaga hanya untuk menguraikan persoalan sepele. Dia menyisihkan sekian banyak waktu untuk menjelaskan maksud baik yang disalahpahami. Tidak menyapa pada saat bertemu, tidak tersenyum saat teman bergembira, tidak berkomentar saat teman berpakaian baru, dan sebagainya, yang boleh jadi dinilai sepele oleh satu pihak akan dapat mengakibatkan rentannya hubungan. Memang, hubungan antarmanusia sering diliputi oleh kabut, yang sering kali memicu lahirnya perselisihan dan aneka problem.

Dengan berinteraksi dan berkomunikasi, maka dapat membentuk rasa saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara  kasih  sayang,  menyebarkan  pengetahuan,  dan melestarikan  peradaban.  Namun,  komunikasi  juga  dapat menyuburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran.  Tidak  jarang,  konflik sesama  manusia  terjadi  akibat  komunikasi  yang  kurang empatik.  Kualitas  hidup  dan hubungan sesama manusia dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi yang dilakukan.

Tidak sedikit orang menganggap bahwa komunikasi itu mudah dilakukan, laksana semudah bernapas. Barulah pada saat  seseorang memasuki  pengalaman  bahwa  proses  komunikasi  yang  biasa  ia  lakukan  rusak  atau  macet, maka  ia  akan menyadari bahwa komunikasi itu ternyata tidak mudah.

Kemampuan  manusia dalam  berkomunikasi  secara  empatik,  kelihatannya  mulai  sirna  dari  individu-individu dalam masyarakat kontemporer. Akhir-akhir ini, kemampuan komunikasi empatik makin dibutuhkan untuk memperbaiki berbagai kegagalan komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi sosial ataupun komunikasi  antarbudaya, yang tak jarang dalam kehidupan sehari-hari telah menyulut kesalahpahaman, sikap saling menghakimi, saling menyalahkan, bahkan memicu terjadinya konflik.

Manusia sering mengabaikan hal-hal yang kelihatannya kecil seperti cara berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Kini,  ancaman terhadap  kemampuan  dalam  berkomunikasi  secara  empatik  datang  dari  berbagai  penjuru. Tulisan  ini menganalisis komunikasi empatik. Apakah komunikasi empatik itu? Apa yang mendorong manusia berkomunikasi empatik? Kendala-kendala apa saja yang menghalangi untuk melakukan komunikasi empatik?

PENGERTIAN KOMUNIKASI EMPATIK

komunikasi empatik artinya mendengarkan dengan mata, telinga, dan hati Anda untuk memahami, berintuisi,  dan  merasa.  Mendengarkan  di  sini  adalah  mendengarkan  untuk mengerti,  bukan  untuk  menjawab  dan mendengarkan isi pembicaraan dan bukan siapa yang berbicara. Respon yang tepat juga menjadi kunci komunikasi empatik, maka berikanlah respon seperti baru pertama kali mendengarkan topik pembicaraan.

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM KOMUNIKASI EMPATIK

  • Lingkungan Keluarga
  • Menyembunyikan Kekecewaan atau Kemarahan
  • Membuat Asumsi tentang Motivasi Orang Lain
  • Terlalu Berempati

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI EMPATIK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun