Mohon tunggu...
yoga munaf
yoga munaf Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

music is my life

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Beranikah Jokowi Ungkap Skandal BLBI?

12 November 2014   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Menko Perekonomian di era Megawati, Kwik Kian Gie mengatakan obligasi rekapitulasi adalah piutang bank-bank yang telah menjadi milik pemerintah kepada pemerintah. Atau pemerintah berutang kepada bank-bank yang dimilikinya sendiri. Jadi, ibaratnya utang dari kantong kiri ke kantong kanan dari kemeja yang sama.

Ketidak transparan dan banyaknya pengusaha besar dan politikus yang bermain dalam skandal BLBI menyebabkan kasus ini sulit terungkap. Terhitung sejak 2003, sudah 11 tahun kasus ini tenggelam.

Untuk membongkar skandal BLBI diperlukan pintu gerbang yang bisa menggiring penyidikan langsung ke skandal BLBI. Belum lama ini KPK berhasil mengangkat penyidikan terhadap kasus pajak BCA. Bank BCA adalah salah satu bank penerima dana talangan BLBI. Dan kasus pajak BCA berkaitan dengan aset Bank BCA saat menjadi pasien dalam skema penyehatan perbankan nasional oleh BPPN dengan menggunakan skema BLBI.

Apabila KPK serius dalam membongkar kasus pajak BCA, maka bukan tidak mungkin penyidikan akan dilanjutkan ke penyidikan BLBI.

Sumber :

1. http://tempo.co.id/ang/min/02/36/utama3.htm

2. http://www.tempo.co/read/news/2014/04/26/063573346/KPK-Didesak-Jadikan-Kasus-BCA-Pintu-Usut-BLBI

3. http://nasional.inilah.com/read/detail/2117343/kasus-blbi-menjadi-pr-yang-harus-dituntaskan#.VGLcE_mSxYe

4. http://www.gatra.com/hukum-1/57680-selidiki-skl-blbi-kpk-bakal-panggil-megawati.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun