Mohon tunggu...
Yoga Maulana prasetyo
Yoga Maulana prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 prodi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila: Harapan atau Beban bagi Generasi Muda?

19 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Pancasila: Harapan atau Beban bagi Generasi Muda?

Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu diajarkan di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang paham dengan nilai-nilai dasar bangsa dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tak sedikit yang mempertanyakan efektivitasnya. Apakah Pendidikan Pancasila benar-benar menjadi harapan bagi generasi muda, atau justru dianggap sebagai beban?

Pancasila adalah fondasi ideologi negara yang dirumuskan untuk menyatukan keberagaman Indonesia. Dalam konteks ini, Pendidikan Pancasila bertujuan menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan keadilan di tengah masyarakat yang heterogen. Dengan memahami dan menghayati nilai-nilai ini, generasi muda diharapkan mampu:

1. Menjadi individu yang memiliki rasa cinta tanah air.

2. Menghormati perbedaan budaya, agama, dan suku bangsa.

3. Ikut berperan dalam menciptakan harmoni sosial dan menjaga keutuhan bangsa.

Seiring dengan tantangan globalisasi, Pendidikan Pancasila juga diharapkan menjadi benteng yang melindungi generasi muda dari ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,seperti radikalisme,rasisme dan sebagainya.

Di sisi lain, Pendidikan Pancasila sering dianggap sebagai mata pelajaran yang teoritis dan membosankan. Beberapa tantangan yang muncul antara lain:

1. Metode Pengajarannya yang Kurang Menarik bagi anak muda.

Banyak guru masih menggunakan metode pengajaran konvensional yang berfokus pada hafalan, sehingga siswa sulit memahami relevansi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kurangnya Keteladanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun