Mohon tunggu...
yoga man
yoga man Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger, content writer

tulisan yang mengubah dunia, membalikkan fakta,

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Rancabuaya dan Jalur Ekstrimnya

4 Januari 2012   05:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 3318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_161103" align="aligncenter" width="560" caption="Pantai Rancabuaya yang dipenuhi wisatawan yang berlibur ketika pergantian tahun (dok.pribadi)"][/caption] Akhir tahun 2011 kemarin saya dan teman saya touring hanya berdua dengan menggunakan sepeda motor ke pantai Rancabuaya, kabupaten Garut.  Saya pergi kesana untuk liburan dan sekaligus merayakan pergantian tahun yang memasuki tahun 2012. Setelah mencari info-info tentang jalan menuju ke Rancabuaya. Saya dan teman saya mengambil jalur pintas dari Bandung yang lebih singkat yang hanya diperlukan waktu untuk mencapai tempat itu adalah kurang lebih 5 jam. Sedangkan untuk jalur biasa untuk mencapai Rancabuaya dibutuhkan waktu sekitar 8 jam. Jalur yang saya ambil adalah jalur dari Bandung- Baleendah-Banjaran-Pangalengan-Cisewu-Rancabuaya. Jalur yang saya lalui benar-benar jalur yang sangat singkat, tapi jalur ini melewati kawasan yang mudah longsor karena melewati pegunungan, terutama melewati daerah Cisewu yang di pedalaman. Beberapa jalan yang saya lalui ada yang kurang bagus bahkan berlumpur. Hal ini yang menyebabkan pengendara harus ekstra hati-hati karena di sebelah sisi kendaraan anda adalah jurang yang cukup dalam. [caption id="attachment_161107" align="aligncenter" width="560" caption="Objek Wisata Situ Cileuncang yang kami lewati ketika melalui jalur ekstrim ini (dok.pribadi)"]

13256553441348160257
13256553441348160257
[/caption] Ketika saya dan teman saya melewati jalur ini. Saya terkaget karena di dalam kawasan hutan ini ada peradaban, dan bahkan hingga sekarang saya tidak habis pikir kok ada yang mau tinggal di daerah seperti ini. Saya membayangkan bagaimana jika tempat ini terjadi longsor atau gempa, tentunya jalan untuk keluar pun sangat sulit karena harus melalui pegunungan dan jauh dari kota. Terlepas dari hal itu, memang melalui jalur ini harus mengeluarkan extra adrenalin karena melalui jalan yang sempit yang disampingnya adalah jurang, tapi sesekali saya pun melewati beberapa desa yang damai. Ketika saya melalui jalur ini, memang pemandangannya sangat indah sekali karena suasana yang masih asri dan sejuk, tak ada polusi atau suara bising kendaraan seperti di kota. Bahkan saya dan teman saya disapa beberapa kali oleh hewan-hewan penghuni penggunungan disana seperti burung elang dan musang. sesekali saya dan teman saya mengambil foto pemandangannya yang indah sekali dan  untuk istirahat juga karena perjalanan masih panjang bro!!. Setelah hampir bersepeda motor 5 jam saya dan teman saya mulai mencium aroma laut yang nampaknya mulai dekat. Suasana ini menyebabkan energi saya kembali terisi dengan semangat alam laut yang sebentar lagi saya capai. Berada di dataran tinggi menyebabkan saya dan teman saya bisa melihat hamparan samudera Indonesia yang biru nan luas. Elok sekali ketika saya melihatnya dari ketinggian. Setibanya di gerbang masuk, saya dan teman saya membeli karcis yang sangat murah sekali hanya 3000/orang dan 2000/motor. Jadi saya hanya mengeluarkan uang 8000 rupiah, wah harga yang sangat murah sekali untuk dapat menikmati pantai bro!.  Tiba di sana saya dan teman saya langsung mencari tempat makan dan penginapan. Harga penginapan yang standar, hanya seratus ribu rupiah/kamar yang boleh diisi oleh beberapa orang dalam satu kamar. Namun jika pembaca orang yang cukup beruang disini juga ada beberapa penginapan yang high class. Sayangnya saya dan teman saya ketika sampai di sana tidak dapat berenang karena tempat ini dipenuhi dengan karang-karang yang sangat banyak sekali serta ombak pantai selatan ini cukup besar sekali, dan ternyata yang lebih parah lagi di pantai ini ada larangan berenang, mungkin karena sangat berbahaya sekali jika berenang. Sebenarnya ada sempat terdengar kabarnya dulu bahwa ada 5 orang mahasiswa yang berenang yang hanyut terbawa ombak yang ganas, dan akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Akhirnya saya dan teman saya duduk di pasir pantai dan mengambil beberapa foto. Esoknya saya dan teman saya pulang menuju Bandung. Namun saya tidak mengambil jalur yang sebelumnya karena sangat ekstrim sekali, selain itu pada saat itu langit terlihat mulai mendung. Jadi saya dan teman saya memutuskan untuk jalur biasa aja yaitu jalur yang melalui Kota Garut, Rutenya seperti ini dari Kabupaten Rancabuaya-Pameungpek-Cikajang-Kota Garut-Nagreg-Rancaekek-Cileunyi-Bandung. Tentunya jalur ini sangat-sangat jauh sekali karena harus ditempuh sekitar 8 jam. Sebelum para pembaca mau berkunjung ke Rancabuaya dan melalui jalur yang saya lalui, saya harapkan pembaca melakukan service dulu kendaran anda karena akan sangat berbahaya sekali jika rem anda blong atau tidak berfungsi. Mobil juga sebenarnya bisa melalui jalur ini tapi mungkin hanya mobil dengan tipe mpv saja yang dapat melaluinya karena sangat sempit sekali jalurnya. Selamat Liburan dan Tahun Baru!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun