Mohon tunggu...
Yoga Prakarsa
Yoga Prakarsa Mohon Tunggu... -

Sekedar pembaca cerita

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rapimnas Golkar, Upaya Pecah Belah, namun Tak Akan Berhasil

21 April 2014   19:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:23 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini banyak muncul pemberitaan yang menyinggung tentang Rapimnas Partai Golkar yang akan segera dilakukan. Pemberitaan mengenai Rapimnas Partai Golkar ini muncul usai hasil hitung cepat yang menghasilkan perolehan suara kurang dari 16% yang diraih oleh Partai Golkar. Hasil ini jauh dari target Partai Golkar yang menargetkan 25-28% suara. Mengusung hasil yang jauh dari target, beberapa kalangan Partai Golkar mulai digoyang isu-isu untuk menggoyang kepada Ketum Partai Golkar yang juga menjadi Capres yang diusung oleh Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB).

Sebelumnya, isu Munaslub yang sangat ingin segera diselenggarakan oleh beberapa kalangan tersebut, ditolak mentah-mentah. Terlihat bahwa beberapa kalangan dalam tubuh Partai Golkar ini sangat ingin menggoyang posisi ARB. Dengan dalih hasil yang jauh dari target, mereka dengan lantang ingin menggagalkan ARB sebagau Capres dari Partai Golkar, atau dengan dalih dari hasil survey bahwa elektabilitas ARB rendah. Mereka justru memunculkan beberapa nama Cawapres untuk dipasangkan dengan Capres Partai lain.

Terdengar aneh, Partai Golkar yang meraih posisi kedua dengan 15% suara, hanya mengusung Cawapres? Sememtata itu Partai Gerindra yang berasa di posisi ketiga dengan 12% suara justru tetap mengusung Prabowo sebagai Capres dari Partai Gerindra. Begitu juga dengan PDIP yang dikabarkan masih akan tetap mengusung Jokowi sebagai Capres dari PDIP. Ada apa sebenarnya dengan Partai Golkar?

Hasil Pileg untuk Partai Golkar menurut hasil hitung cepat justru tidak bisa dikatakan sebagai pencapaian yang buruk atau sebuah kegagalan. Dibanding dengan tahun 2009, suara Partai Golkar naik 0,5% setelah sebelumnya mengalami tren menurun. Ditahun sebelumnya, isu untuk menggelar evaluasi Capres dari Partai Golkar tidak seheboh sekarang.

Sebelum beralasan pencapaian Partai Golkar, sebelumnya kelompok ini datang dengan alasan elektabilitas ARB sebagai Capres yang dikatakan rendah. Namun ini juga menjadi alasan yang tidak kuat untuk mengevaluasi Pencapresan ARB. Kali ini datang kembali dengan isu yang berbeda.

Jika Partai Golkar tetap mengadakan evaluasi Pencapresan ARB dan diganti dengan beberapa nama Cawapres, merupakan langkah mundur bagi Partai sebesar Partai Golkar. Hanya karena muncul kelompok yang tidak suka dengan ARB, Partai Golkar mengeluarkan langkah mundur dengan hanya mengusung Cawapres?

ARB memang sering diterpa isu negatif oleh lawan-lawannya, baik dari lawan politik maupun lawan bisnis. Bahkan tidak tanggung-tanggung, isu negatif pun dilakukan dengan melakukan aksi pecah belah. Kali ini terlihat lagi aksi pecah belah yang ingin dilakukan untuk menyerang ARB dan menggagalkan Pencapresannya. Jika memang ARB ini adalah Capres yang tidak kuat, mengapa harus dilakukan cara-cara yang tidak sportif seperti ini? Atau malah sosok ARB ini ditakutkan oleh lawan politiknya karena ARB tidak seperti apa yang selama ini dijadikan Opini Negatif untuk menipu masyarakat?

Ada dua kemungkinan, memang ada pihak dari luar yang memang ketakutan dengan ARB sehingga perlu dilemahkan, atau memang pihak internal yang memiliki etika yang buruk dalam berpolitik.

Melihat pengalaman ARB selama ini, tidak mungkin ARB dapat dijatuhkan begitu saja. Rothschild saja yang sudah terkenal di Dunia ini sebagai pemegang keuangan Dunia sudah sempat dia kalahkan, apalagi beberapa oknum yang baru mengenal politik Devide et Impera? Sayang ARB ini banyak diserang lawan politik dengan isu negatif dan isu ini tertanam dalam benak publik yang malas untuk melihat dari dua sisi.

Menarik untuk ditunggu apa yang akan dilakukan oleh kelompok yang sengaja ingin memecah Partai Golkar dan apa yang akan dilakukan ARB untuk menyingkirkan para 'pengkhianat' ini? Menarik untuk ditunggu.

Namun, upaya ini menurut saya akan gagal, mengingat pengalaman ARB yang sangat luas dan pengalaman dalam berpolitik yang sangat matang dan mapan, akan sangat sulit untuk menggoyang pencapresan ARB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun