Mohon tunggu...
Yoga Prakarsa
Yoga Prakarsa Mohon Tunggu... -

Sekedar pembaca cerita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aburizal Bakrie Batal Nyapres? Kata Siapa?

12 Mei 2014   20:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu lama, muncul kembali. Desakan agar Aburizal Bakrie (ARB) agar batal menjadi Calon Presiden (Capres) beberapa lama ini kembali bergulir. Kali ini datang dengan desakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar agar cepat diselenggarakan. Desakan ini datang dari beberapa kader Partai Golkar yang ingin maju menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) bagi partai lain. Beberapa nama telah muncul yang siap menjadi Cawapres bagi partai lain.

Seiring berjalannya waktu, banyak pro dan kontra mengenai pencapresan ARB ini. Bagi loyalis beberapa nama yang ingin maju menjadi Cawapres, desakan agar ARB membatalkan pencapresannya terus dilakukan. Sementara dari loyalis ARB dan kader-kader Partai Golkar yang tunduk kepada hasil Rapimnas 2012 yang menghasilkan pencapresan ARB, terus mendukung ARB dan menolak rencana penyelenggaraan Rapimnas untuk membatalkan pencapresan ARB.

Usai kegagalan para kader Partai Golkar yang ingin maju menjadi Cawapres dan menggagalkan pencapresan ARB, Rapimnas nyatanya akan tetap diselenggarakan pada 15 Mei 2014 mendatang. Namun, Rapimnas yang akan segera diselenggarakan ini adalah untuk pembahasan mengenai koalisi yang akan dijalin oleh Partai Golkar, bukan mengenai pembatalan ARB untuk menjadi Capres. Selain mengenai masalah koalisi, Rapimnas ini juga akan membahas mengenai strategi-strategi pemenangan ARB sebagai Capres dan membahas mengenai hasil suara yang diraih oleh Partai Golkar.

Setelah Partai Golkar bersama Ketua Umumnya ARB diketahui berhasil menaikan suara Partai Golkar dengan usaha dan kerja keras, memang sudah sepatutnya dihargai dan tetap didukung, bukan malah menjadi duri dalam daging. Seperti diketahui, suara Partai Golkar tahun ini mengalami kenaikan dan kenaikan ini adalah yang pertama usai dalam dua pemilu yang lalu mengalami tren penurunan suara.

Setelah sebelumnya diketahui bahwa Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Priyo Budi Santoso disebut siap maju menjadi Cawapres dan ada selentingan kabar yang menyatakan kalau mereka yang ingin agar ARB membatalkan pencapresan. Namun seiring berjalannya waktu, satu per satu dari nama-nama tersebut, mulai dari Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, sampai Priyo Budi Santoso, menyatakan tetap mendukung ARB maju menjadi Capres Partai Golkar.

Sementara itu, pada Rapimnas Partai Golkar kali ini akan memfokuskan mengenai arah koalisi untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Seperti diketahui, Partai Golkar belum mengumumkan mengenai Partai mana yang akan menjadi kawan koalisi bagi partai berlambang Pohon Beringin tersebut. Beberapa nama partai dikabarkan sudah menjalin hubungan dekat dengan Partai Golkar. Sebut saja ada dari Partai Hanura, PKB, PKS, PPP sampai yang terakhir dikabarkan dekat dengan Partai Gerindra.

Setelah sebelumnya dikabarkan kalau ARB bertemu dengan beberapa petinggi partai-partai tersebut, memang kader-kader dan pengurus Partai Golkar meminta agar masalah koalisi dapat dibicarakan terlebih dahulu dalam Rapimnas. Oleh karena itu Rapimnas segera digelar untuk menentukan arah koalisi Partai Golkar untuk menghadapi Pilpres yang akan segera berlangsung pendaftarannya.

Oleh karena itu, Rapimnas Partai Golkar bukanlah untuk membatalkan pencapresan ARB namun untuk menguatkan barisan, menambah kesolidan Partai, membahas siapa kawan koalisi dan menyiapkan strategi-strategi yang akan dilakukan untuk Pilpres mendatang.

Langit boleh biru, darah boleh merah, namun yang perlu kita ingat, saat ini padi telah menguning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun