Mohon tunggu...
Johan
Johan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[PUISI] Ayahku, Pahlawan Senyap

1 Maret 2024   20:03 Diperbarui: 1 Maret 2024   20:07 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pusing tujuh keliling aku dibuatnya
Padahal sudah kuperingatkan
Ada malaikat maut di sana

Dia tidak peduli
Lalu pergi,
Mencari ranting hendak membuatkanku rumah

Gosong hangus kulitnya
Telapak kaki habis dimakan rayap
Menjerit dia,
Kera-kera jelek menariki rambutnya

Kepulangannya hanya membawa tulang
Kapan dia akan mengeluh?
Kurasa tidak pernah
Dan selamanya tidak akan pernah

Kutatap mata itu
Lalu kuberkata,
Kau pahlawanku

Ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun