Mohon tunggu...
Johan
Johan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ketika Si Buah Hati Hamil di Luar Nikah: Tugas Kita, Orang Tua

29 Februari 2024   21:45 Diperbarui: 29 Februari 2024   21:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu mencium anak (pexels.com/Albert Rafael)

Bentar, nih, duduk dulu. Kita mau ngomongin topik yang bisa bikin deg-degan: ketika anak sendiri tiba-tiba hamil di luar nikah. Yup, situasi kayak gini bisa bikin gempar keluarga, tapi jangan panik dulu. Di tengah gemuruhnya situasi, peran orang tua menjadi sangat penting. Yuk, kita bahas tuntas pada artikel ini!

Jadi, pertama-tama, yang paling penting adalah kita harus ada buat anak kita. Mereka butuh banget dukungan kita, baik secara emosional maupun fisik. Jangan sampai mereka ngerasa sendirian di tengah situasi yang bener-bener kacau ini. Kita harus jadi tempat yang aman buat mereka ngungkapin semua perasaan yang mereka rasain.

Kita harus bicarain bareng anak tentang konsekuensi dan pilihan yang ada. Bukan buat nge-judge atau ngomel-ngomel, tapi buatlah seolah kita bener-bener ngertiin situasi yang dihadepin anak. Bisa jadi anak kita lagi bingung dan takut, dan mereka butuh kita buat bantuin mereka agar bisa lebih terbuka.

Nah, setelah kita diskusiin bareng, kita harus dukung keputusan yang mereka ambil. Iya, keputusan itu milik mereka, bukan kita. Kita bisa kasih saran, tapi pada akhirnya, mereka yang punya hak buat pilih. Jadi, kita harus dukung mereka, tanpa syarat.

Selain itu, kita juga harus bantu mereka cari dukungan dari luar keluarga. Kita gak bisa menjadi satu-satunya sumber dukungan, kan? Kadang mereka butuh bantuan dari luar, kayak konselor atau kelompok dukungan. Kita harus bantu mereka cari tempat yang cocok buat mereka bisa cerita dan dapetin bantuan yang mereka butuhin.

Dan yang nggak kalah pentingnya, kita harus siapin anak kita buat hadepin reaksi dan stigma dari masyarakat. Yup, bisa jadi ada yang ngomongin nggak enak, tapi kita harus ajarin anak kita buat nggak peduliin dan tetep percaya diri. Anak kita punya hak buat bahagia, sama kayak orang lain.

Oh iya, jangan lupa buat ajarin mereka tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka. Kita harus bikin mereka paham, setiap tindakan punya konsekuensi, baik buruk maupun baik. Jadi, mereka harus bisa tanggung jawab sama apa yang mereka lakuin.

Intinya, meskipun situasi kayak gini bisa bikin panik, kita harus tetep tenang dan siap jadi pendamping yang baik buat anak kita. Kita harus kasih mereka dukungan, cinta, dan bimbingan yang mereka butuhin. Kita bisa jadi tonggak yang kuat buat mereka menghadapi situasi yang rumit ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun