Apa yang ada di benak kita ketika mendengar Pelabuhan Tanjung Priok? Pelabuhan tersibuk no 1 di Indonesia?
Ya benar karena hingga saat ini arus barang dan arus penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat besar. Hal ini karena pelabuhan yang terletak di Jakarta Utara ini melayani kapal penumpang dan peti kemas.
Berdasarkan data, Selama 2007 hingga 2011, arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok tumbuh rata-rata sebanyak 6,14 persen. Di 2011, arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 74,98 juta ton.
Hmm...dengan arus barang sebanyak itu, tentu diperlukan pelabuhan lainnya yang berfungsi sebagai penopang Pelabuhan Tanjung Priok saat ini.
Tapi saat ini, menurut saya sudah ada pelabuhan yang sudah lama beroperasi dan juga sudah bisa memberikan keuntungan bagi negara. Pelabuhan apa yang saya maksud ?
Pelabuhan itu adalah Pelabuhan Terminal Umum milik PT. Karya Citra Nusantara yang terletak di Marunda. Apalagi saat ini Pelabuhan Terminal Umum milik PT. Karya Citra Nusantara sudah mengoperasikan Pier I yang belum seluruhnya tuntas dari tiga Pier yang direncanakan
Pengembangan Pelabuhan Marunda sendiri telah masuk dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 38/2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam beleid tersebut, perluasan dan pengembangan Tanjung Priok melingkupi dermaga Tarumanegara, Kali Baru, Marunda, hingga Cilamaya.
Apalagi jika mengutip Direktur National Maritime Institute Siswanto Rusdi di beberapa laman online yang menyebutkan Dengan dasar hitungan kontribusi yang telah negara terima dari KCN pada 2016-2017, Siswanto memperkirakan total potensi kontribusi KCN kepada negara apabila seluruh dermaga Pier I,Pier II dan Pier III beroperasional mencapai Rp 200 miliar per tahun.
Jadi menurut saya, sudah tepat jika Pelabuhan Terminal Umum milik PT. Karya Citra Nusantara menjadi masa depan Pelabuhan Tanjung Priok dengan segala potensi yang sudah ada. Yang diperlukan saat ini, adalah percepatan proses pengembangan Pelabuhan Terminal Umum KCN di Marunda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H