asslamualaikum rekan kompasiana.....
mohon maaf sebelumnya jika mungkin gambar diatas agak sedikit mengganggu kenyamanan anda..akan tetapi ada ungkapan dimedsos bahwa NO PIC..HOAX Â hehehe...
seperti artikel yg pernah saya tulis di kompasiana sebelumnya (http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2014/07/26/audisi-di-rs-harapan-kita-676545.html)...ini adalah gambar anak saya beberapa tahun yg lalu saat menjalani operasi jantung pertama di RSJPD HARAPAN KITA JAKARTA.dan beberapa bulan yg lau alhamdulillah sukses dengan operasi tahap kedua yang kata dokter itu adalah operasi FONTAN.
mungkin saya agak awam dengan dunia kedokteran hingga saya tidak terlalu banyak bertanya detil tentang apa yg sdh dilakukan trhadap anak saya,semua sdh saya serahkan sepenuhnya terhadap tim dokter RS HARAPAN KITA yg saya yakin lebih tau ttg hal ini....
Nah...justru masalah mulai timbul setelah selesai operasi dan saya pulang ke daerah asal di Sulawesi Tenggara.mudah mudahan ada diantara rekan kompasiana yg paham tentang medis khususnya tentang jantung saya mohon pencerahannya.begini kronologisnya:
sepulang kedaerah asal..anak saya diharuskan kontrol 6 bulan sekali ke RSJPD HARAPAN KITA,dan seminggu sekali ke rumah sakit daerah kami yaitu RSUD BAHTERAMAS yang menurut pemdanya sdh bertaraf internasional...jadi,seminggu sekali kami rutin kontrol dan setelah itu dokter menuliskan resep obat yang walaupun kami ditanggung BPJS,akan tetapi,masih lebih sering kami harus menebus obat di apotik swasta...yang katanya diapotik yang berafiliasi dengan BPJS obatnya lebih sering ''kosong''tapi herannya di tempat lain yang harus dibayar malah tersedia...
But,its okay...meski harganya yg cukup mahal..(obat jantung boo...)bagi keluarga kami yg terus terang pas pasan..(pake bangett..)yang penting obatnya ada..demi anak apa sih yang ngga mungkin..
kami cukup tenang dengan perkiraan semua akan lancar lancar saja meski isi kantong terkuras habis plus BPJS yang harus tetap dibayar tiap bulan.Hingga tiba waktu harus kontrol ke jakarta lagi,tentunya dengan dana ekstra pinjem kiri kanan buat maskapai hehehe...
begitu waktu kontrol,waktu itu dokternya adalah DR.POPPY,dia mendapati bahwa ternyata ada penggumpalan darah didaerah jantung yang entah penyebabnya apa.istri saya segera menghubungi dokter yg biasa memeriksa anak saya dikendari,ternyata menurut pengakuan dokter disana kemungkinan ada kesalahan waktu cek INR entah alatnya yg rusak atau yg megang alat ngga becus kami kurang mengerti,lha wong menurut istri saya kalo dikontrol anak saya ngga pernah di ECHO...
Yang jadi pertanyaan saya adalah,atas dasar apa sih dokter memberi resep obat pada anak saya sementara kondisi anak saya hanya dicek kondisinya dari luar saja,masalahnya penyakit anak saya bukanlah penyakit main main!!ini adalah jantung yg semua juga tau resikonya apa...keakuratan alat adalah mutlak jika harus memberi resep obat...jika salah yang menanggung adalah anak saya dan bukan mereka...ini menyangkut nyawa lhoo..
menurut dokter dijakarta,sebelum diberi resep obat anak saya harus di ECHO dulu dan di cek INR nya dulu untuk diberi takaran obat yang pas yang tentunya berbeda beda setiap minggunya sesuai kondisi keenceran darahnya..nah,bila alatnya ngga ada atau ada tapi tdk berfungsi,anda pasti tau sendiri apa yang akan terjadi kan??