Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan yang erat sekali dengan praktek mahasiswa dari perguruan tinggi khususnya Universitas Jember. Dimana mahasiswa yang hampir mendekati akhir semester akan menjalankan kegiatan KKN. Pada kegiatan KKN ini akan belajar, mengabdi, mengajar dan berbaur dengan masyarakat.Â
KKN Universitas Jember berbeda dengan KKN pada beberapa universitas lain, Universitas Jember mengusung konsep KKN Back to Village (Kembali ke desa masing-masing) dimana yang dimaksud yaitu KKN ke desa mahasiswa berasal dikarenakan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan kegiatan ini merupakan kegiatan ke-3 kali KKN Back to Village dilaksanakan.
Disini penulis melaksanakan pengabdian KKN di Desa Kebaman dengan mengambil tema Program Pemberdayaan BUMDES/jaring Pengaman Desa Penanganan Covid-19. Sasaran pada program Pemberdayaan BUMDES/jaring pengaman Desa Penanganan yaitu perangkat BUMDES. BUMDES Surya Kebaman berdiri pada tahun 2017 namun mulai aktif beroperasi dan pada tahun 2020 dan memulai kepengurusan baru sampai saat ini. BUMDES Surya Kebaman  sampai saat ini menyediakan ATK, jasa cetak print, Snack, minuman, serta Jasa fotocopy.Â
Akan tetapi tingkat penjualan yang ada di BUMDES masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengelola, dikarenakan berbagai faktor antara lain masyarakat desa masih banyak yang belum mengetahui bahwa BUMDES terbuka untuk umum (mayoritas pembeli hanya datang saat ada keperluan mengurus surat di balai desa), kurang menariknya visualisasi tampak depan dari BUMDES itu sendiri, kurangnya antusias masyarakat untuk membeli di BUMDES, kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pengembangan BUMDES bagi desa.Â
Hal ini tentu menyebabkan tingkat penjualan BUMDES sangatlah rendah. Selain tingkat penjualan yang rendah, penulis menemukan permasalahan lain yaitu pencatatan keuangan pengelola BUMDES masih manual (menggunakan buku) yang tentunya hal ini berdampak pada kesulitan pengelola BUMDES dalam menghitung laba keuangan serta catatan keuangan yang ada di buku sangat rawan rusak (basah/terbakar) atau hilang.Â
Beberapa permasalahan yang telah penulis sebutkan diatas melatarbelakangi penulis memilih program pemberdayaan BUMDES dan penulis menawarkan beberapa strategi atau pengarahan yang dimana nantinya diharapkan dapat mendukung pengembangan BUMDES kedepannya. Untuk melaksanakan strategi atau pengarahan tentunya bertahap dari minggu pertama sampai minggu keempat.
Kegiatan pada minggu pertama, diawali dengan penerjunan Mahasiswa KKN BTV 3 Universitas Jember Bersama salah satu perangkat BUMDES Kebaman, setelah itu melakukan diskusi dengan pengelola BUMDES Kebaman mengenai potensi dan permasalahan yang nantinya diharapkan dapat menjadi rumusan strategi yang bisa dikembangkan, pada minggu ini penulis juga berdiskusi dengan Kepala Desa untuk mengetahui potensi Desa Kebaman sekaligus harapan kepala desa terhadap BUMDES.
Pada minggu kedua, penulis melakukan beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat desa yaitu sosialisasi Covid-19 dan operasi yustisi yang dilaksanakan oleh babinsa, bhabinkamtibmas serta satgas covid desa kebaman.
Pada minggu ketiga, lanjut pelaksanaan kelas desa yang pertama dan kedua serta sosialisasi kepada masyarakat sekitar desa mengenai pentingnya pengembangan BUMDES untuk pengembangan desa. Â Kelas pertama sosialisasi "optimalisasi strategi pemasaran di masa pandemic covid-19" yang berisi Latar belakang diadakannya kelas ini yaitu melihat dari salah satu permasalahan yang ada sebelumnya ditengah masa pandemi Covid-19 tingkat pemasaran yang ada di BUMDES Kebaman sangatlah rendah.Â
Oleh karena itu saya sebagai salah satu pelaksana KKN BTV 3 Universitas Jember berinisiatif untuk mengadakan sosialisasi "Optimalisasi Strategi Pemasaran Di Tengah Pandemi Covid-19" yang bertujuan untuk mengarahkan/memberi pemahaman terkait strategi pemasaran yang efektif ditengah pandemi Covid-19. Gambaran singkat terkait materi yang akan saya berikan yaitu Segmentasi pasar, Penentuan pasar, Positioning. lalu, terdapat pula pembahasan terkait strategi promosi diantaranya skala ekonomis, keseragaman kemasan, standarisasi efisiensi distribusi dan penjualan.