Mohon tunggu...
yoga a p
yoga a p Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di universitas 17 agustus 1945 surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Standar Usia Pendidikan Anak di Desa Kedung Peluk: Sebuah Pengalaman yang Mengubah Perspektif

4 Juni 2024   15:34 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:33 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto bersama para anggota kkn nr 8 bersama peserta penyuluhan. ( Dokumentasi Pribadi KKN NR 8)


Sebagai anggota Subkelompok 2 KKN NR 8, saya memiliki kesempatan berharga untuk terlibat dalam program sosialisasi mengenai "Pentingnya Standar Usia Masuk Sekolah Bagi Tumbuh Kembang Anak" di Desa Kedungpeluk, Candi, Sidoarjo. Pengalaman ini tidak hanya membuka mata saya tentang realitas pendidikan di desa, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kolaborasi dan dedikasi dalam membawa perubahan positif.

Sebelum terjun ke lapangan, saya merasa gugup dan ragu. Saya bertanya-tanya, apakah program ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat? Apakah mereka akan memahami pentingnya standar usia masuk sekolah? Namun, saat berinteraksi langsung dengan para orang tua dan anak-anak, keraguan itu perlahan sirna.

Semangat dan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan sosialisasi sangatlah luar biasa. Senyum dan tawa mereka di setiap sesi edukasi menjadi bukti nyata bahwa program ini telah menyentuh hati mereka. Keinginan mereka untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka begitu kuat, dan ini semakin memotivasi Saya untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami.

Salah satu momen yang paling berkesan bagi saya adalah ketika seorang ibu bertanya, "Bagaimana jika anak saya menunjukkan minat belajar yang tinggi di usia dini? Apakah dia tetap harus menunggu sampai usia yang tepat untuk masuk sekolah?" Pertanyaan ini membuat saya merenungkan bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecepatan belajar yang berbeda. Standar usia masuk sekolah memang penting, tetapi bukan berarti kita harus kaku dan mengabaikan potensi luar biasa yang dimiliki setiap anak.

Pengalaman ini juga mengajarkan saya tentang pentingnya kolaborasi dan dedikasi dalam mencapai tujuan bersama. Saya tidak hanya bekerja sama sebagai tim, tetapi juga menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat Desa Kedungpeluk. Dukungan dan bantuan mereka dalam setiap kegiatan sosialisasi sangatlah berarti bagi Saya.

Kini, setelah program sosialisasi selesai, saya merasa lega dan bangga dengan apa yang telah Saya capai. Saya telah berhasil memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya standar usia masuk sekolah. Saya yakin bahwa program ini akan berdampak positif pada masa depan pendidikan anak-anak di Desa Kedungpeluk.

Namun, perjalanan ini masih panjang. Masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di desa ini. Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak di seluruh Indonesia.

Kesimpulan

Sosialisasi standar usia masuk sekolah di Desa Kedungpeluk bukan hanya sebuah program kerja, tetapi juga sebuah perjalanan yang mengubah perspektif saya tentang pendidikan. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya kolaborasi, dedikasi, dan komitmen dalam membawa perubahan positif. Saya yakin bahwa dengan semangat dan kerja sama yang solid, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi pendidikan anak-anak di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun