Mohon tunggu...
Yoga AdityaTri
Yoga AdityaTri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa magang

Mahasiswa UPN Veteran Jatim

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jatim Bertukar Ilmu Bersama Kelompok Tani Anjasmoro V

30 Mei 2022   13:09 Diperbarui: 30 Mei 2022   13:19 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOTA BATU – Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Tani Anjasmoro V yang bertempat di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tim pengabdian kepada masyarakat tersebut berjumlah 10 orang yang terdiri dari 4 orang dosen (Noni Rahmadhini, Dita Megasari, Ramadhani Mahendra Kusuma, Safira Rizka Lestari)  dan 6 orang mahasiswa Program Studi Agroteknologi Peminatan Hama dan Penyakit Tanaman semester 6. 

Kegiatan diawali dengan pengamatan secara langsung Organisme Penggangu Tanaman (hama dan penyakit) oleh mahasiswa dan petani dengan metode random sampling langsung di lahan pertanaman kentang milik Ketua Kelompok Tani Anjasmoro V. Kegiatan ini difokuskan untuk mengamati gejala dan tanda serangan Nematoda Sista Kentang, Jamur Phytophthora, dan Pengorok Daun yang merupakan OPT utama dalam budidaya kentang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait hasil pengamatan dan rekomendasi pengendalian yang mungkin diterapkan untuk mengatasi permasalahan di lapangan.

Kegiatan pengamatan OPT di lahan kentang./dokpri
Kegiatan pengamatan OPT di lahan kentang./dokpri

Ketua Kelompok Tani Anjasmoro V, Bapak Khoirul Anwar menyampaikan bahwa petani kentang di Desa Sumber Brantas menerapkan sistem budidaya polikultur dan tumpang sari. 

Sebagai perwakilan  Kelompok Tani Anjasmoro V beliau menyambut hangat kunjungan dari UPN Veteran Jatim dan berharap dapat saling berbagi ilmu, karena selama ini pengetahuan petani dalam mengendalikan OPT kentang hanya menggunakan pestisida kimia. Penjelasan Bapak Khoirul Anwar mengenai sistem budidaya tanaman yang digunakan bukan tanpa alasan melainkan bertujuan untuk mengecoh serangan hama dan penyakit atau menambah biodiversitas yang dapat memberikan manfaat.

Mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena dapat langsung terjun ke lapangan dan bertemu dengan petani serta dapat saling berbagi pengetahuan yang telah diperoleh di kampus dengan pengalaman petani di lapangan. Menurut Yoga salah satu mahasiswa mengatakan bahwa “Kami sangat antusias melakukan kegiatan lapang ini selain dapat berbagi ilmu, kami juga dapat sekalian berlibur setelah masa pandemi ini“.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun