(Dr. Diana Hertati, M.Si. dan Tim Divisi TTG)
Masyarakat Indonesia pada umumnya masih sangat awam tentang minyak jelantah yang mereka hasilkan akan terbuang kemana. Kelurahan Lebo banyak terdapat warga yang memasak menggunakan minyak sawit dan banyak pula yang berjualan menggunakan minyak sawit, sehingga limbah minyak jelantah yang dihasilkan tiap harinya pun lumayan banyak.
Lebo (08/07) – Pelaksanaan KKN Tematik Bela Negara Kelompok 43 khususnya divisi teknologi tepat guna dibawah bimbingan Ibu Dr. Diana Hertati M.Si. mengusung inovasi pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci piring. “Salah satu potensi limbah minyak sawit adalah kandungan asam lemak dari minyak nabati yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah volume limbah minyak goreng yang tinggi, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi limbah minyak goreng dengan jalan mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring” ujar bu Diana.
Prokernya bagus selain mengurangi limbah minyak jelantah, produk yang dihasilkan pun menguntungkan terlebih lagi di masa pandemik seperti ini” ucap Bu Wina selaku Penggerak Aksi Sosial Desa Lebo.
Ketua Divisi Galuh dan Safira menyampaikan cara pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring yang terbilang mudah dan murah sehingga ibu-ibu rumah tangga akan sangat mudah membuatnya. Bahan yang dipersiapkan cukup minyak jelantah, arang, KOH, air, essence oil (bisa apa saja). Cara pembuatannya yaitu pertama-tama ukur minyak jelantah sebanyak 300 ml, dan tambahkan arang dan diamkan selama sehariaan. Setelah itu saring minyak dengan kertas saring ke dalam wadah plastik. Sambil menunggu saringan, siapkan siapkan 100 ml air dan tambahkan KOH sebanyak 100 gr. Kemudian minyak yang telah disaring, dimasukkan ke dalam panci. Lalu campurkan dengan Minyak Kelapa serta KOH yang telah dipersiapkan sebelumnya. Mixer campuran hingga 10 menit. Lalu di diamkan selama 30 menit dan mixer kembali selama 30 menit. Setelah membentuk pasta diamkan pasta minimal 18 jam. Lalu larutkan 100 gr pasta dengan 200 ml air, jumlah air bisa disesuaikan dengan keinginan seberapa kental sabun, semakin sedikit air maka sabun akan semakin kental dan semakin banyak air maka sabun akan semakin cair.
Ketua Kelompok KKN-43 (Yoga Tri Janarko) Pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat: 1) Masyarakat mengetahui dampak negative minyak goreng bekas terhadap kesehatan dan lingkungan, 2) Masyarakat mengetahui dan terampil mengaplikasikan teknologi tepat guna pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring, 3) Masyarakat mengetahui potensi ekonomis limbah minyak goreng bekas, 4) Mendorong pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna.
Penyerahan produk telah selesai dilaksanakan pada hari Selasa (27/07) secara langsung kepada Bu Wina selaku Penggerak Aksi Sosial Desa Lebo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H