Mohon tunggu...
Liandri Eko Prayugo
Liandri Eko Prayugo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Saya adalah seorang mahasiswa yang memilki minat di bidang IT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik MSIB Universitas Jember di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

27 Juni 2023   12:13 Diperbarui: 27 Juni 2023   12:16 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah program yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan sikap sosial di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga berfungsi sebagai sarana pelatihan bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teoritis untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai kehidupan di berbagai bidang secara profesional. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MSIB, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menjadi motivator dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat sekitar, sehingga program ini menjadi wadah yang efektif untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dan berkontribusi dalam memecahkan masalah sosial.

Sehubungan dengan pelaksanaan MSIB di Jakarta, yaitu pada Mitra PT Citi Asia Internasional, memfasilitasi tiga (3) mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer -- Universitas Jember, yaitu Beatric Stevany Zebua, Liandri Eko Prayugo, dan Ririn Tristanti untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan merupakan salah satu destinasi wisata budaya Betawi yang terletak di Jakarta Selatan, Indonesia. Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) ini sebagai bentuk komunitas pengelola untuk mempertahankan keaslian budaya Betawi dengan kehidupan tradisional yang masih dilestarikan hingga detik ini. Untuk memperkuat kearifan lokal dan mendorong perkembangan Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB), implementasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi salah satu pendekatan yang efektif.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan, maka diperoleh pokok permasalahan yang terdapat di Museum Betawi Setu Babakan, antara lain proses registrasi kunjungan ke Museum Betawi Setu Babakan yang masih secara manual melalui pencatatan di buku. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) memiliki kebutuhan berupa digitalisasi aplikasi yang dapat membantu Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) dalam mengelola rekapitulasi kunjungan wisatawan perorangan maupun kelompok (instansi) ke Museum Betawi Setu Babakan. Dengan adanya permasalahan tersebut, kami sebagai peserta KKN Tematik MSIB Universitas Jember berupaya membuat program kerja yang dapat membantu meningkatkan dan memperkuat kearifan lokal Museum Betawi Setu Babakan dengan cara menciptakan aplikasi Museum Betawi Setu Babakan.

Aplikasi Museum Betawi Setu Babakan memiliki fitur utama yang menjadi requirement pokok, yaitu pencatatan jumlah pengunjung Museum Betawi Setu Babakan per harinya dan tampilan kalender kunjungan kelompok instansi serta berita acara terkait Perkampungan Budaya Betawi. Aplikasi Museum Betawi Setu Babakan sebagai bentuk merealisasikan produk digitalisasi untuk rekapitulasi pengunjung museum agar memudahkan Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB). Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dan serah terima surat pengantar perizinan KKN di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, maka Tim KKN Tematik MSIB Universitas Jember dapat memulai pengembangan aplikasi sesuai dengan backlog yang diberikan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Pengembangan aplikasi Museum Betawi Setu Babakan melibatkan beberapa tahapan penting, seperti identifikasi kebutuhan dan tujuan aplikasi yang akan dikembangkan serta analisis dan perancangan antarmuka pengguna (user interface) maupun pengalaman pengguna (user experience) yang optimal. Oleh karena itu, pada pertemuan ketiga dengan pihak Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB), kami Tim KKN Tematik MSIB Universitas Jember melakukan pemaparan dengan menampilkan prototipe dari produk aplikasi yang dikembangkan untuk mendapatkan masukan serta evaluasi dari Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB). Hasil dari pertemuan ini, tim mendapatkan umpan balik bahwa produk sesuai dan mencakup fitur utama yang diharapkan. Adapun beberapa masukan dari segi tampilan agar lebih interaktif dan mudah dipahami oleh semua kalangan.

Setelah itu, dilanjutkan ke tahap pengembangan, di mana tim pengembang akan mulai mengimplementasikan desain dan fungsionalitas aplikasi. Pada tahap pengembangan, juga melibatkan pengujian dan debugging aplikasi secara teratur untuk memastikan kualitas dan kestabilan aplikasi. Hasil pengembangan aplikasi yang telah dikerjakan oleh tim pengembang, dipresentasikan ke Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) pada pertemuan keempat. Dalam sesi presentasi produk digital, Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) memberikan banyak tanggapan dan masukkan terhadap fitur-fitur yang nantinya akan dikembangkan untuk memudahkan pengelola museum maupun user yang bertindak sebagai pengunjung Museum Betawi Setu Babakan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Umpan balik pada pertemuan keempat yang diperoleh dari Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK-PBB) terkait fitur di aplikasi Museum Betawi Setu Babakan, yaitu adanya fitur yang mampu memberikan informasi terkait jadwal kunjungan yang dapat diperbarui secara berkala dan informasi mengenai ketersediaan pemandu wisata museum bagi pengunjung bertipe kelompok (instansi). Fitur ini dinilai akan sangat membantu pengunjung yang hendak berwisata ke Museum Betawi Setu Babakan, baik perorangan maupun kelompok agar dapat mengetahui informasi kuota yang tersedia, sehingga bila jadwal sudah penuh, pengunjung dapat mengatur waktu kembali untuk berkunjung ke Museum Betawi Setu Babakan. Hal ini tentu berkaca dari kondisi sebelumnya, banyak pengunjung kelompok dari beberapa instansi yang membatalkan kunjungan ke museum dikarenakan tidak mendapatkan akses informasi mengenai ketersediaan kuota.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun