Mohon tunggu...
Yoga Pratama
Yoga Pratama Mohon Tunggu... -

Katakan Hitam Adalah Hitam KATAKAN PUTIH ADALAH PUTIH

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rivalitas Tak Hanya Ridho - Herman, Tetapi Juga Yustin - Eva

15 Juli 2017   09:19 Diperbarui: 15 Juli 2017   10:03 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak elok memang, membicarakan kedua orang besar di tempat ini. Tapi, dari pada ngegosip, lebih baik saya tulis biar sedikit bergizi. "Basmallah," izinkan saya untuk menyajikan catatan-catatan pendapat yang saya miliki tentang keduanya. Baiklah saya akan mulai.

Masyarakat Lampung semua, sudah pada tahu, siapa Ridho dan Herman yang saya maksud. Ketika nama mereka muncul, pasti yang akan disebut adalah, Ridho Ficardo yang masih duduk sebagai Gubernur Lampung saat ini. Sedangkan Herman HN adalah Wali Kota Bandar Lampung dua periode dan pernah menjadi rival Ridho pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2014, silam.

Ya, keduanya telah menjadi rival dalam pemenangan kontelasi Pilkada paling bergengsi di Provinsi Lampung. Rivalitas itupun masih terasa hangat, bahkan telah memanas saat ini. Isu berhembus, mendekati Pilkada, keduanya berusaha kembali bertemu dan mengupayakan dukungan partai. 

Rivalitas Ridho - Herman saat 2014 lalu memang sangatlah sengit, keduanya meraup suara besar, hanya saja Herman memang harus legowo dengan kekalahannya. Berbagai macam alasan kekalahan pun pernah ia sampaikan dihadapan publik dan media masa. Apakah keduanya bakal bertemu lagi di Pilkada 2018. Memang sangat menarik untuk disimak.

Bagaimana tidak menarik. Tentu bagi Herman, jika ia bisa mendapatkan dukungan partai, maka, Pilkada tahun inilah dijadikannya sebagai ajang balas dendam untuk bisa merebut BE 1 dari genggaman Ridho yang akan maju sebagai petahana. Sementara, Ridho takkan tinggal diam. Sebagai pemangku kekuasaan saat ini, ia pastinya punya banyak cara untuk Herman tidak bisa mengikuti Pilkada. Jikalau ikutpun, Herman diupayakan tidak akan pernah bisa merebut kursi yang sudah sangat nyaman ia duduki.

Ridho Vs Herman, sepertinya lebih tepat demikian disebutnya. Melihat perseteruan belumlah usai. Api-api amarah dan gengsi belumlah padam. 2014 lalu kondisi memanas, hingga seusai Pilkada, keduanya masih tampak panas. Tapi, pada kontelasi pemilihan walikota Bandar Lampung saya rasa cukup reda. Buktinya Herman bisa didukung Partai Demokrat, partai yang notabene di Provinsi Lampung di pimpin Rihdo sebagai ketuanya. Herman juga berpasangan dengan calon dari Demokrat, yakni Yusuf Kohar.

Apakah ada deal-deal politik di antara keduanya; berdasarkan opini yang beredar dan telaah saya tentu ada. Bagaimana politik memainkan sandiwara itu luar biasa. Tidak ada yang tidak mungkin, politik dengan deal-dealnya. Salah satu informasi yang berhembus adalah, dengan didukungnya Herman HN oleh Ridho Ficardo adalah Herman tidak maju pada Pilgub 2018. Cukup selesaikan dua periode memimpin Bandar Lampung, maka Demokrat akan dukung secara penuh. Terlebih Yusuf Kohar dikenal kader yang loyal terhadap partai. Dengan posisi wakil yang juga kerap berbicara ceplas-ceplos diharapkan Yusuf Kohar bisa menjadi kontrol Herman untuk maju di Pilgub mendatang.

Tapi apa daya, politik tetaplah politik, deal-deal ya deal yang nggak akan jadi deal. Karena niatan Herman, dan banyak sudah pendukung Herman untuk maju sebagai calon gubernur Lampung. Maka, Herman pun telah mendaftar sebagai bakal calon gubernur dari Partai PDI Perjuangan melalui DPD PDIP Lampung. Hanya melalui PDIP Herman berharap mendapatkan dukungan dan bisa maju mengikuti kontelasi Pilkada. Jika PDIP tidak mendukung, artinya dia takkan maju pada Pilgub 2018 mendatang. Sangat menarik untuk disaksikan. Karena bahasannya Herman masih menjadi calon kuat untuk mengalahkan Ridho pada Pilgub 20118 mendatang. 

Rivalitas itu kembali mengental kini, Pilgub 2018 teramat seksi. Bahkan, berulang kali Ridho dalam pidato-pidato resmi menyindir tentang kepemimpinan beberapa kabupaten yang bupati dan walikotanya akan maju di Pilgub 2018. Pantas tak pantas, silakan dinilai sendiri. Disebut media online Lampung, yakni Teraslampung.com sampai memuat tagline judul berita tentang sindiran gubernur ini dimuat dengan judul "Gubernur Ridho Ficardo Sindir Bupati Mustafa dan Walikota Herman HN." 

Apakah sindiran itu karena keduanya menjadi bakal calon gubernur yang akan menjadi lawan berat Ridho, silakan dinilai sendiri dan dicari artikelnya, masih ada. Dalam hal ini saya tidak akan berbicara tentang ?Mustafa yang disindir Ridho. Karena sejak awal konteks yang saya bicarakan adalah Rivalitas Tak Hanya Ridho - Herman, Tetapi Juga Yustin - Eva. Sebelum bahas tentang Yustin - Eva, saya akan merunut dulu, rivalitas Ridho - Herman.

Sindiran terhadap Herman yang belum lama ini itu pada intinya yang telah saya kutip dari Teraslampung.com dengan judul yang telah saya jelaskan di atas: Ridho saat itu sedang memaparkan sejumlah program pembangunan transportasi diantaranya pemerintah daerah Provinsi Lampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun