Mohon tunggu...
Yoviendi
Yoviendi Mohon Tunggu... Jurnalis - nice

dont

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan: Lalai atau Sengaja

22 Juli 2016   14:56 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ku"][/capti

apa jalan cerita kebebasan
berlari mengejar mentari?
mendaki mengejar nurani?
atau berdiam menyendiri, gelap menghampiri
terbang melayang, terang memancar
atau berenang kedasar palung
besenda gurau dibawah bayang hitam
tuhan apakah engkau telah lalai
memecahkan surgamu di dunia
pori-pori merasakan dingin-mu
mata terpesona dengan-Mu
hati selau berbisik mengagumi-Mu
apakah Engkau telah lalai
suara itu terus menjerit berdiam terus menancap
suara itu terus memanggil dengan kesakitan melawanya
rasanya terus terasa, sangat terasa
dia menyebar bagai virus ke udara
terhirup jelas tak terelakan
darah kian memerah
pembulu terus bertahan dalam serangan kian berutal
mengikuti apakan jawaban
kehendak kian memuncak
hati di buat lunak
sampai waktu pun bertindak
tuhan pecahan misterimu membuat kehendak bebas
tak elak surga yg kau pecahkan
terbuai dalam kehedak
kehendak pertapan kebebasan
apa kah Engkau telah lalai dalam mememecahkan surgamu
ini kehendak bukan bungkaman
atau ini kelalaian atau kesengajaan
ada pada kehendak-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun