DKI Jakarta, 25/06/2021 -- Sistem pembelajaran online masih menjadi polemik di masyarakat sampai saat ini. Terlebih untuk Sebagian masyarakat menengah kebawah adanya kelas online lebih menguras biaya karna harus menyiapkan kuota dan gadget yang mumpuni. Bagi Sebagian orang juga kelas online tidak mempunyai daya Tarik sehingga banyak masyarakat yang mengabaikannya, dan lebih memilih untuk melakukan kelas dengan sistem tatap muka. Mungkin itu adalah gambaran dari kelemahan system kelas online, tapi kelemahan tersebut tidak berlaku bagi Ali. Ali adalah seorang mahasiswa Universitas Satya Negara Indonesia. menurut Ali kelas online adalah sebuah anugrah. Ali menjadi lebih produktif karna system pembelajaran online yang mempunyai tenggang wajtu 24 jam, sehingga dia bisa mengatur waktunya dengan kegiatan yang lain.
"kebanyakan orang kan pada gasuka ya adanya kelas online ini, tapi kalo saya si ya menerima aja si. Soalnya dengan kelas online ini saya jadi bisa ngatur waktu saya untuk kegiatan yang lain. Paginya saya bisa kerja dulu, nanti malamnya baru saya mulai masuk kelas online. Dan kalau ada waktu juga saya bisa bikin seminar online sama temen temen saya. Jadi maksimal waktu saya, jadi lebih produktif" Ujar Ali.
Menurut pandangan Ali, masyarakat harus pintar memanfaatkan keadaan walaupun dalam keadaan yang sulit. Masyarakat Indonesia lebih sering mengeluh dan mengandalkan orang lain dari pada harus berusaha sendiri.
"seburuk buruknya system pasti akan berjalan dengan baik jika manusianya gigih, tapi sebaik baiknya system akan menjadi gagal jika manusianya malas. Artinya dengan kondisi yang kurang seperti ini kita manusia harus gigih dan lebih produktif agar kita tetap bisa menghasilkan hal yang positive dan kita tidak mengandalkan keadaan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H