Mohon tunggu...
Yofian SBakhtiar
Yofian SBakhtiar Mohon Tunggu... Sales - beginer

tak perlu tunggu hebat untuk memulai, mulailah untuk menjadi hebat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sekolah Online, Wali Murid Cari Tenaga Pendidik Offline

12 Juni 2021   22:46 Diperbarui: 12 Juni 2021   23:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG SELATAN,- Sudah satu tahun lebih Indonesia dilanda pandemi virus Covid-19. Tahun ini menjadi tahun tahun yang berat bagi Indonesia karena imbas dari pandemi ini sangat merugikan bagi Indonesia dalam berbagai bidang. Terlebih bagi bidang Pendidikan, proses belajar tatap muka yang hingga saat ini harus dihentikan untuk sementara dan di alihkan ke proses Darling. Tentu saja peralihan system ini mengalami beberapa kelemahan, seperti tidak semua murid di Indonesia mempunyai smartphone untuk mengakses kegiatan darling, tingkat kefektivan yang masih kurang untuk disandingkan dengan system tatap muka, dan minat belajar siswa yang berkurang untuk melakukan kegiatan darling.

Bu Rofi seorang wali murid sekolah tingkat dasar di wilayah Sawah Baru, Ciputat, mengaku bahwa system pembelajaran online ini sangatlah tidak efektif dan dapat menurutkan kualitas pengetahuan bagi anak anak tingkat sekolah dasar.

"anak saya udah sekolah SD kemarin naik kelas 2 tapi nulis aja masih ga bisa gara gara sekolah online ini. gurunya emang jelasin tapikan kalo anak masih SD harus di bombing secara langsung. Jadinya anak saya, saya masukin bimble offline gitu, biarin dah saya bayar lagi tap ikan disana di jelasin sama gurunya, jadi ngerti. Tenaga pendidik disana juga udah pake prokes ko jadi aman" Ujar Bu Rofi, Wali Murid Sekolah Dasar yang tidak setuju system online pada tingkat SD.

Semenjak Januari 2021 memang banyak sekali wali murid tingkat sekolah dasar yang mulai mencari bimble offline, hal ini dilakukan agar kemampuan berfikir dan keterampilan anaknya dapat terus di bagun oleh tenaga pendidik offline. Hal ini pun didukung oleh pengakuan Ka Eni seoarang tenaga pendidik bimble offline pada tingkat sekolah dasar.

"iya memang akhir akhir ini banyak sekali wali murid yang mendaftarkan anaknya ikut bimble offline. Untuk anak didik kamu sekarang naik jadi 200% dari jumlah semula, Cuma untuk jadwal pembelajarannya kami bagi bagi dari pagi sampai sore agar tidak ada penumpukan peserta dalam ruangan" ujar Ka Eni seorang Tenaga Pendidik Bimble Offline Tingkat Sekolah Dasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun