Sebelumnya pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rp 14.000 perliter melalui kementrian perindustrian dan perdagangan, sontak saja masyarakat ikut senang dengan kebijakan tersebut, namun kendati demikian kondisi yang ada membuat pasokan minyak goreng dibuat langka, hal tersebut belum diketahui apakah ada unsur ketersengajaan dalam penetapan harga tersebut, entah, kebijakan tersebut mendatangkan maslahat ataukah malah menimbulkan masalah lain yang lebih pelik.Â
Dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga masyarakat rela mengantre agar bisa mendapatkan minyak goreng, dan kebijakan lainnya bahwa masyarakat hanya diperbolehkan membeli minyak goreng dua liter untuk harga Rp 14.000.
Dengan kebijakan yang baru, bahwa penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan Rp 14.000 akan dicabut dan akan diserahkan pada mekanisme pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kebijakan saat ini diambil dari hasil rapat terbatas yang dilakukan dengan melihat perkembangan ketidakpastian global, karena pasalnya belakangan ini perkembangan global telah menyebabkan harga dari pasokan energi dan pangan naik dan langka, hal ini termasuk dengan ketersediaan CPO untuk minyak goreng.
"Terkait harga kemasan lain akan menyesuaiakan nilai keekonomian sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar moder dan pasar tradisional." kata Airlangga, Selasa (15/3).
Berdasarkan pada kebijakan yang terbaru terkait harga minyak goreng bahwa PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) akan mulai menjual minyak goreng  kemasan dengan harga di atas Rp 23.000 perliter  pada Kamis (17/3).
Kebijakan harga terbaru minyak goreng kemasan membuat masyarkat kebingungan, karena di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil.
Namun, kita hanya dapat berharap kebijakan minyak terbaru ini tidak akan membuat masyarakat mengantre kembali atau tidak lagi kesulitan dalam membeli atau mengkonsumsi minyak goreng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H