Mohon tunggu...
Yofa Fitriani Zahra
Yofa Fitriani Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta - Ilmu Komunikasi (FISIP)

Universitas Muhammadiyah Jakarta - Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Identitas Nasional Negara Indonesia

28 Desember 2022   23:45 Diperbarui: 28 Desember 2022   23:56 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas dilihat dari terminologi yakni sebuah ciri yang dipunyai oleh suatu negara yang dapat memberi karakter berbeda dengan negara lain. Berdasar atas pemaknaan itu, alhasil masing-masing negara di dunia ini akan mempunyai identitasnya sendiri sejalan dengan sesuai dengan sikap, sifat, karakter dari negaranya. 

Hal ini juga begitu diberi pengaruh oleh proses cara sebuah negara itu tersusuan secara historis. Berdasar atas hakikat identitas nasional itu, identitas sebuah negara tak bisa dijauhkan dari jati bangsa tersebut atau lebih sering dinamakan dengan kepribadian suatu bangsa, (Basri, Dkk 2021).  

Pemaknaan karakteristik menjadi sebuah identitas yakni semua identitas atau menyeluruh dari elemen biologi, psikologi dan sosiologi yang menjadi dasar atas perilaku seseorang. Negara pada dasarnya yakni se-golongan besar manusia yang punya nasib yang sama pada tatanan latar belakangnya, alhasil memiliki persamaan waktu atau kepribadian yang kokoh guna bersama-sama dan hidup bersatu serta tinggal di area atau wilayah tertentu, (Bintang, Dkk 2022)

Ralph Linton dan juga Abraham Kardinier melakukan sebuah kajian mengenai watak umum dari sebuah bangsa, dan menjadi obyek kajiannya yakni bangsa Mae quesesas dan Tanala, yang kemudian hasil kajiannya itu disusun sebuah konsep mengenai basic personality structure. Konsepsi itu ditujukan bahwasanya seluruh elemen watak yang sama dipunyai oleh mayoritas golongan dalam hal ini adalah masyarakat, (Kristanto, 2015)

Unsur watak yang serupa ditimbulkan karena adanya latar belakang yang sama yang sudah dilewati oleh kelompok itu, sebab diantara mereka berkembang atas lingkungan budaya pada proses hidupnya atau pada ruang lingkup tersebut. 

Linton juga menjelaskan makna mengenai status personal, yakni watak manusia yang dipengaruhi oleh status yang diperoleh dari sejak lahir juga dari semua usaha yang pernah dilakukan. Status personality manusia dapat bertranformasi dalam suatu ketika manakala orang itu bertindak dalam posisi yang berbeda-beda, contohnya menjadi seorang ayah, ibu, anak, karyawan, presiden, dan sebagainya.

Berdasar atas penjelasan di atas, alhasil bisa dimengerti bahwasannya kepribadian dalam identitas nasional negara yakni semua hal kepribadian personal menjadi sebuah elemen yang menyusun wilayah itu. Maka dari itu pemaknaan identitas nasional dari sebuah bangsa tak bisa dijauhkan dengan makna "karakter personal", "karakter bangsa" atau "identitas nasional". Dalam hubungannya dengan identitas nasional Indonesia, karakter dari bangsa Indonesia tak dapat dipahami manakala hanya diuraikan berdasar atas ciri fisik saja.

Hal ini dikarenakan Indonesia didalamnya mencakup banyak jenis unsur suku, agama, budaya, ras, dan sebagainya dari sejak asal muasal dahulu kala. Pribadi bangsa Indonesia menjadi sebuah identitas nasional secara sejarah tumbuh dan mendapatkan jati diri seusai proklamasi kemerdekaan di tahun 1945. 

Tapi, identitas nasional suatu bangsa tak bisa selesai manakala hanya dipahami berdasarkan statis. Ini disebabkan oleh bangsa yang merupakan gabungan dari kumpulan manusia yang berkomunikasi, berinteraksi dengan bangsa di dunia dengan semua budaya yang dimiliki.

Oleh sebab itu identitas nasional dari negara Indonesia, wajib untuk dimaknai pada cakupan yang dinamis. Artinya ialah cara sebuah bangsa itu melaksanakan akselerasi dalam membangun, juga dalam proses komunikasi dan hubungan secara internasional dengan negara lainnya di dunia.  Identitas nasional Indonesia sifatnya pluralistik dan menyangkut sosiokultural juga religiusitas. 

Hal tersebut dapat dijabarkan antara lain yakni Identitas fundamental yakni Pancasila yang menjadi pandangan hidup Indonesia. Identitas instrumen yang jadi sebuah alat guna menyusun Indonesia yang menjadi cita-cita leluhur bangsa, (Joyo Dkk 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun