Segala sesuatu di muka bumi ini PASTI mengalami perubahan dan tidak ada yang tetap. Perubahan sebenarnya sudah dialami manusia sejak dalam kandungan, baik itu perubahan fisik (tinggi badan, bentuk/berat badan, besar), dan perubahan psikis (kedewasaan, kecerdasan, pengetahuan, keterampilan).
Perubahan yang dimaksud di sini tentu saja adalah perubahan ke arah yang lebih baik, bukan ke arah yang buruk. Untuk memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang lama harus berakhir, dan kebanyakan dari kita mengalami kesulitan melepaskan sesuatu yang kita hargai, bahkan jika kita menginginkan sesuatu yang baru dan baik bagi kita. Contohnya seseorang yang ingin menurunkan berat badan, maka harus meninggalkan kebiasaan makan banyaknya meskipun sulit.
Perubahan itu sulit karena otak kita terhubung untuk melakukan hal yang sama berulang-ulang, terlepas dari apakah aktivitas itu baik atau buruk. Semua orang tahu betapa sulitnya menjalani perubahan, tetapi konsekuensi positifnya sungguh luar biasa - (Amber Rose, 2017).
Mengubah perilaku atau kebiasaan tergantung pada perubahan emosi orang tentang situasinya. Seseorang harus secara psikologis dan emosional melepaskan yang lama sebelum mereka dapat merangkul yang baru.
Perubahan juga berarti bahwa orang harus melepaskan rutinitas mereka yang stabil/konstan, namun kebanyakan orang memiliki ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan lebih nyaman berurusan dengan apa yang telah ia biasa lakukan.
Dalam proses perubahan, akan terjadi proses tarik-menarik antara keinginan kuat untuk berkembang dan rasa takut karena harus meninggalkan rasa nyaman yang selama ini dinikmati yaitu ZONA NYAMAN.
Tetap aman dan nyaman namun tidak berkembang, atau terus berubah dan berkembang walau harus sering mengalami sakit?Â
Menjadi tua sudah pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
Lalu bagaimana caranya untuk berubah?Â
Menurut Richard L. Daft dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience, berikut adalah 5 elemen kunci yang dapat dilakukan untuk mengubah pemikiran atau perilaku seseorang: