kepemimpinan, pengikut atau follower menjadi salah satu faktor terpenting bagi keberlangsungan organisasi, dan ada cara yang dapat dipelajari untuk menjadi follower atau pengikut yang efektif.Â
Keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya semata-mata bergantung pada seorang pemimpin yang sejati. Namun, keberhasilan sebuah organisasi tidak dapat dicapai jika tidak ada satu atau lebih pengikut yang berjalan bersama dengan seorang pemimpin. Ternyata, dalamEffective follower adalah pengikut yang memiliki pemikiran kritis, independen, dan berpartisipasi secara aktif dalam organisasi. Mereka memperlakukan semua orang sama, tidak memandang posisi atau jabatan dalam organisasi. Mereka juga tidak mencoba untuk menghindari risiko ataupun konflik, namun mereka berani menghadapinya demi kepentingan organisasi. Mereka memiliki semangat untuk melakukan perubahan dan meletakkan diri mereka sendiri pada keadaan penuh risiko dan berpotensi konflik dengan pihak lain, bahkan dengan pemimpin mereka sendiri.
Sedangkan managing up merupakan salah satu kunci untuk menjadi pengikut yang efektif, yaitu situasi ketika bawahan menyesuaikan gaya atau perilaku kerja mereka sendiri agar lebih sesuai dengan pemimpin mereka, mengambil langkah-langkah untuk membuat pekerjaan pemimpin mereka lebih mudah, dan atau secara proaktif berusaha untuk megoptimalkan kesuksesan untuk bersama. Managing up juga dapat berarti bawahan memiliki hubungan atau relasi yang baik dengan pemimpinnya dan berusaha untuk mengerti pemimpinnya.
Lalu bagaimana cara untuk melakukan managing up tersebut, dan menjadi pengikut yang efektif?Â
Menurut Richard L. Daft, dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience (hal 205), berikut ada beberapa strategi untuk melakukan managing up:
1. Memahami Pemimpin.
2. Menjadi Sumber Daya Bagi Pemimpin.
3. Membantu Pemimpin Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik.
4. Membangun Hubungan (Relationship) Dengan Pemimpin.
5. Memandang Pemimpin Secara Realistis.
1. Memahami Pemimpin
 Pengikut yang efektif mempelajari, memahami gaya kerja pemimpin mereka dan beradaptasi dengannya. Pengikut dapat memperhatikan dengan seksama perilaku pemimpinnya di beberapa area sebagai berikut:
- Apakah pemimpin ingin mengetahui semua detail rencana, proyek, pekerjaan, dan masalah yang dialami pengikutnya? Atau apakah ia hanya ingin gambaran besarnya saja?
- Apakah pemimpin mengendalikan (controlling) pengikutnya, yaitu mengawasi dan mengendalikan perilaku bawahannya, atau apakah pemimpin memberdayakan (empowering) pengikutnya, yaitu memeberikan wewenang kepada karyawannya untuk menjalankan pekerjaan secara bebas dan mencari peluang untuk membantu pengikutnya tumbuh dan berkembang ke potensi tertinggi mereka?
- Apakah pemimpin suka menganalisis informasi dan alternatif dengan cermat dan kritis sebelum mengambil keputusan, atau apakah ia cenderung membuat keputusan cepat tanpa berpikir kritis dan mengambil keputusan?
- Apakah pemimpin itu seorang yang membaca atau mendengar? Apakah ia suka materi disajikan dalam bentuk tertulis sehingga ia punya waktu untuk mempelajari dan menganalisisnya sendiri terlebih dahulu, atau apakah ia lebih suka presentasi lisan di mana ia bisa mengajukan pertanyaan langsung?
- Apakah pemimpin seorang yang suka membaca angka atau kata dalam sebuah laporan?
- Apakah pemimpin merupakan seorang yang introvert atau extrovert? Apakah interaksi dengan kelompok besar orang memberikan energi atau melelahkannya? Dan apakah ia suka terlibat dengan orang-orang sepanjang hari atau butuh waktu luang sendiri untuk berpikir dan mengisi ulang?