Mohon tunggu...
Yoel MichaelSiregar
Yoel MichaelSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alasan Obat Kanker Masih Belum Ditemukan

13 Juni 2022   01:43 Diperbarui: 13 Juni 2022   01:44 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

                  Penyakit mematikan covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 kemarin bisa ditemukan vaksinnya hanya dalam waktu satu tahun. Bahkan banyak penyakit yang biasa hingga berbahaya sudah ditemukan obatnya. Namun mengapa sampai sekarang kita belum dapat menemukan obat kanker?  Singkatnya, kanker adalah penyakit yang sangat amat rumit. Ibaratnya kita seperti bermain catur melawan sorang profesional dengan menggunakan penutup mata yang dimana setiap kita melakukan gerakan maka kita akan selalu skakmat. 

                 Walaupun kita telah menemukan penyakit kanker sejak zaman mesir kuno, penyakit ini masih menjadi misteri. Layaknya seorang ninja, penyakit ini bisa bersembunyi dan menipu sistem penjaga kesehatan tubuh kita. Mereka juga bisa menggandakan diri dan bermutasi. Bahkan penyakit ini bisa muncul lagi. Kanker biasanya muncul dari adanya sel yang rusak akibat mutasi DNA. Normalnya, sel rusak tersebut akan menghancurkan diri sendiri agar tidak merusak sel lain. Namun bagi sel kanker tidak dapat menghancurkan diri sendiri dan malah merusak sel lainnya. Sayangnya mutasi DNA terjadi secara acak dan semua orang memiliki resiko terkena kanker. Resiko tersebut dapat menjadi semakin besar apabila kita tidak menjaga kesehatan tubuh kita.  Ada beberapa kegiatan yang dapat merusak tubuh kita, antara lain :

  1. Tidur tidak teratur
  2. Malas berolahraga
  3. Merokok dan minum alkohol
  4. Makan sembarangan

                  Walaupun obatnya masih belum dapat ditemukan, namun pengobatan kanker sudah melaju dengan cepat sejak 10 tahun terakhir. Pengobatan kanker yang dapat dilakukan saat ini misalnya menggunakan sinar radiasi dan melakukan pembedahan untuk mengangkat sel kanker tersebut. Namun sistem pengobatan tersebut masih memiliki efek samping dan tidak semua pasien bisa diselematkan. Namun hal ini mungkin akan segera berubah karena para ilmuan menemukan satu metode yang memiliki potensi besar untuk menyembuhkan kanker di masa depan. 

                  Metode yang mungkin dapat menyembuhkan kanker dimasa depan adalah  vaksin mRNA. Setelah melakukan uji coba dan dikembangkan secara besar-besaran untuk mengejar vaksin covid, kita jadi dapat memanfaatkan ide ini untuk mengobati berbagai macam penyakit yang belum ditemukan obatnya saat ini.  Cara kerja vaksin ini sama dengan vaksin corona yang mengajarkan tubuh kita dengan mengenalkan virus dan M-RNA akan memberitahu sistem imun kita agar dapat mematahkan sifat-sifat para sel kanker dan mendeteksi serta menyaringnya tanpa membahayakan kesehatan kita.

                  Vaksin ini sudah pernah diuji coba pada sorang pasien bernama Molly Cassidy. Ia adalah pasien penderita kanker leher yang sudah menyebar sampai dalam mulutnya. Dia juga sudah menjalani puluhan tahap pengobatan untuk menghilangkan kankernya.  Namun hanya dalam kurun waktu 10 hari, kanker tersebut kembali menyerang dan bahkan menyebar hingga paru-paru.  Saat itu dia sudah tidak memiliki harapan untuk sembuh lagi bahkan sampai merencanakan pemakamannya sendiri. Lalu dia mencoba uji coba pengobatan kanker pakai vaksin mRNA ini. Dalam kurun waktu 7 bulan dan 9 suntikan yang telah dia lalui, secara ajaib ia berhasil sembuh dan bersih dari kanker. Calon obat kanker yang satu ini ppunya harapan yang besar. Selain itu banyak juga pengobatan lain yang sedang dikembangkan yang juga memiliki banyak tantangan dan pasti langsung berhasil.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun