Mohon tunggu...
Yoean Octarhaiezky Perdana
Yoean Octarhaiezky Perdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi | NIM 55523110015 | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Universitas Mercu Buana | Pajak Internasional | Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 || Pajak Internasional || Peluang & Tantangan Perpajakan Controlled Foreign Corporation di Indonesia - Teori Pierre Bourdieu || Prof. Apollo

25 November 2024   21:45 Diperbarui: 25 November 2024   22:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapital budaya melibatkan pengetahuan, keterampilan, pendidikan, dan selera budaya yang dimiliki seseorang, yang memungkinkan mereka untuk menavigasi lingkungan sosial tertentu. Bourdieu membagi kapital budaya menjadi tiga bentuk:

  • Bentuk terwujud: Keterampilan atau kemampuan yang dimiliki individu (misalnya, bermain alat musik atau kemampuan intelektual).
  • Bentuk terobjektifikasi: Objek budaya yang dimiliki, seperti buku, lukisan, atau alat musik.
  • Bentuk terlembagakan: Sertifikasi atau gelar akademik yang menunjukkan tingkat pendidikan seseorang.

Dokpri Prof. Apollo, Bahan Ajar UMB
Dokpri Prof. Apollo, Bahan Ajar UMB

Kapital sosial merujuk pada jaringan hubungan sosial, koneksi, dan sumber daya yang dapat diperoleh melalui hubungan ini. Ini mencakup kepercayaan, solidaritas, dan pengaruh yang dimiliki seseorang dalam komunitas atau kelompok tertentu. Contoh: Jaringan profesional, hubungan keluarga, atau koneksi dengan individu berpengaruh.

Kapital simbolik adalah bentuk kapital yang terkait dengan status, prestise, dan pengakuan sosial yang diterima oleh seseorang. Ini sering kali diakui secara sosial dan dapat meningkatkan kekuatan atau legitimasi seseorang dalam masyarakat. Contoh: Gelar kehormatan, status bangsawan, atau penghargaan prestasi.

Bourdieu menekankan bahwa keempat jenis kapital ini saling berhubungan dan sering kali dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya kapital ekonomi dapat diubah menjadi kapital budaya melalui pendidikan dan kapital sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kapital ekonomi atau simbolik.

Kapital sosial merujuk pada jaringan hubungan sosial, koneksi, dan sumber daya yang dapat diperoleh melalui hubungan ini. Ini mencakup kepercayaan, solidaritas, dan pengaruh yang dimiliki seseorang dalam komunitas atau kelompok tertentu. Contoh: Jaringan profesional, hubungan keluarga, atau koneksi dengan individu berpengaruh.

Kapital simbolik adalah bentuk kapital yang terkait dengan status, prestise, dan pengakuan sosial yang diterima oleh seseorang. Ini sering kali diakui secara sosial dan dapat meningkatkan kekuatan atau legitimasi seseorang dalam masyarakat. Contoh: Gelar kehormatan, status bangsawan, atau penghargaan prestasi.

Bourdieu menekankan bahwa keempat jenis kapital ini saling berhubungan dan sering kali dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya kapital ekonomi dapat diubah menjadi kapital budaya melalui pendidikan dan kapital sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kapital ekonomi atau simbolik.

Karakterisik ranah menurut Bourdieu adalah:

  • Relatif Otonom: Setiap ranah memiliki logika dan hukum internalnya sendiri, meskipun tidak sepenuhnya terlepas dari ranah lain. Misalnya, ranah ekonomi memengaruhi ranah politik, tetapi keduanya memiliki aturan yang berbeda.
  • Struktur Posisi: Dalam ranah, ada hierarki posisi (dominan dan subordinat). Posisi ini ditentukan oleh akses terhadap berbagai jenis kapital (ekonomi, budaya, sosial, dan simbolik) yang relevan di ranah tersebut.
  • Pertarungan atau Kompetisi: Ranah adalah tempat di mana individu atau kelompok berjuang untuk memperoleh kekuasaan atau legitimasi, sering kali melalui penguasaan kapital yang sesuai dengan ranah tersebut.

Dokpri Prof. Apollo, Bahan Ajar UMB
Dokpri Prof. Apollo, Bahan Ajar UMB

Hubungan Habitus dengan Peluang dan Tantangan Controlled Foreign Corporation di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun