Sudah tidak asing lagi bagi telinga orang Indonesia mendengar kata korupsi. Saat ini korupsi bagaikan budaya yang melekat di Negara ini. Hukum yang dianggap tidak berefek pada koruptor dan banyaknya banteng yang menutupi korupsi menjadi salah satu penyebab sulitnya memberentas ini. Hal lainnya yang menjadi penyebab korupsi yaitu hasrat memiliki harta karena menganggap gaji mereka yang kurang,bisa dikatakan kebodohan.Â
Bukan berarti pemerintah tidak bergerak untuk membasminya,sudah banyak koruptor yang terungkap dan tertangkap. Namun aksi korupsi akan muncul lagi dan lagi.Â
Faktanya,sebagian besar koruptor berasal dari kalangan pejabat negara .Menyebabkan kerugian bagi Negara dan menyakitkan hati masyarakat. Sebenarnya masyarakat sudah geram namun apalah daya suara rakyat bagaikan hembusan angin yang dingin bagi para atasan. Meskipun kekuasaan ada ditangan rakyat,tapi nyatanya tidak. 'Jika tidak ada korupsi maka negara kita mungkin sudah menjadi negara maju' itulah anggapan semua orang.
Jelas korupsi harus dikurangin atau jika bisa dihentikan. Meskipun pada faktanya sangat sulit. Karena korupsi bukan hanya satu orang melainkan sudah berkoordinir dari atas higga bawah dengan segala rencanannya yang telah distruktur dengan jelas oleh para koruptor. Mungkin pemerintah juga dapat lebih menegasi tindakan ini dengan hukuman yang lebih berefek jera,bukan hanya dalam sel penjara dengan fasilitas kelasnya. Kepribadian seseorang terutama para petinggi lebih diperbaiki lagi terutama kejujuran.Â
Hal ini dapat dibentuk sedari kecil untuk membiasakan bersikap jujur dan bertanggung jawab. Ada satu fakta menurut kemendikbud bahwa sebagian besar koruptor adalah orang yang berpendidikan. Hal ini menjadi warning bagi para pelajar dan perlunya pendidikan anti korupsi di negeri ini. Semoga korupsi bukan sebuah budaya lagi dan segera dipunahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H