Mohon tunggu...
Yocta Nur Rahman
Yocta Nur Rahman Mohon Tunggu... -

tetap mahasiswa ('09) Educational Psychology and Guidance of Yogyakarta State University, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memperbudak Bangsa Budak

13 Agustus 2010   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

65 tahun merdeka bangsa ini selama itu pula kutukan bangasa budak tak juga lepas. Seperti warisan atau bahkan harta warisan bangsa penjajah yang sudah terlalu lama memerkosa bangsa ini. ujung-ujungnya ideologinya juga ikut tertular ke mereka yang mengaku pribumi.

Parahnya yang mengaku pribumi hingga saat ini juga seperti balas dendam. Habis budak terbitlah budak. Bangsa yang membudakkan bangsanya sendiri. Sampai kapan, sampai kita tidak tahu lagi siapa budak siapa yang diperbudak.

Budak membudaki, turun menurun hingga akarnya. Hingga mbahnya budak. Tetap jadi semacam itu.

Sekarang mau bicara “MERDEKA”, omong kosong klasik yang tak ada habisnya selalu dibualkan dengan euphoria tanpa makna yang digelar tiap tahunnya.

Menertawakan diri sendiri juga tak ada yang salah kok, memang semacam ini kan kondisinya. Saya harap jangan marah bila merasa sebagai budak dan yang merasa tuan juga jangan bangga karena hakikatnya juga tak lebih dari budak tuan diatasmu.

Merdeka, bangsa budak!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun