Memilih pemimpin bukan hanya persoalan menyimak janji-janji politik yang diucapkannya saja, akan tetapi memilih pemimpin lebih dari itu. Jadi, alangkah eloknya jika para pemilih melalui pemilihan umum itu mampu 'mengarahkan kemana' pemimpin yang dipilih itu memimpin, daripada untuk 'dikuasai siapa'Â para pemilih itu dipimpin.
Manusia sebagai subjek sekaligus objek dari kehidupan sosial, ia tidak bisa melepaskan dirinya dari ikatan perkumpulan. Perkumpulan-perkumpulan tersebut baik mulai dari perkumpulan skala kecil sampai perkumpulan berskala besar.Â
Misalnya, perkumpulan itu bisa perkumpulan keluarga, perkumpulan pertemanan, perkumpulan seprofesi, perkumpulan seorganisasi, maupun perkumpulan masyarakat bernegara dan lain sebagainya. Dalam perkumpulan itu tentu sangat memerlukan keberadaan pemimpin.
Hadirnya pemimpin ditengah-tengah perkumpulan sangatlah penting sekali. Pemimpin hadir antara lain untuk menjadi pemimpin perkumpulan, pengelola seluruh aktifitas perkumpulan, mengurus permasalahan perkumpulan, dan sebagai pengambil kebijakan perkumpulan.Â
Hal ini selaras dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Jika ada 3 orang berpergian hendaknya mereka mengangkat salah seorang diantara mereka sebagai pemimpinnya."
Dalam hadits di atas dapat ditarik benang merahnya bahwa dalam suatu perkumpulan kecil saja harus memilih pemimpin, apalagi dalam suatu perkumpulan dengan jumlah yang banyak.Â
Jadi kesimpulannya, memilih pemimpin itu wajib dan sangatlah penting. Hanya saja maksudnya disini adalah memilih pemimpin yang dibenarkan oleh syariah atau aturan yang berlaku dan telah disepakati bersama.
Dalam memilih pemimpin tentu kita hendaknya memilih calon pemimpin yang memiliki kriteria yang baik dari seluruh kriteria yang dimilikinya. Memilih pemimpin tidak boleh dicemari dengan praktik-praktik tercela, seperti halnya memilih pemimpin karena godaan serangan fajar, mementingkan kepentingan pribadi atau golongan, intrik kebencian yang tidak perlu, dan lain-lain.Â
Artinya, kita harus memilih pemimpin dengan lebih selektif dan pertimbangan yang matang, sehingga dapat membawa dampak yang sesuai dengan harapan.
Maka dari itu, pertimbangan-pertimbangan memilih calon pemimpin harus diketahui dan dipahami dengan baik oleh para pemilih. Berikut ini saya paparkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pemimpin ideal sebagai bahan pertimbangan sebagai persiapan menyongsong tahun pemilu atau memilih pemimpin dalam perkumpulan:
1. Pilihlah pemimpin karena pertimbangan program-program yang ditawarkannya.
Pemimpin yang memiliki program baik bisa dipertimbangkan patut untuk dipilih. Apalagi, program tersebut mampu menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam perkumpulan itu.Â
Pertimbangan yang semestinya diperhatikan disini yakni keseluruhan program yang ditawarkan baik itu program jangka pendeknya, jangka menengahnya, maupun jangka panjangnya. Dengan demikian, program yang baik secara keseluruhan akan membawa kebaikan pula kepada pengikutnya.
2. Pilihlah pemimpin karena pertimbangan ide-ide besar yang digagasnya.
Pemimin yang memiliki ide-ide besar layak pula untuk dipilih, karena pemimpin ini hadir berangkat dari perenungan, pengalaman, diskusi-diskusi dengan dunia luas sehingga mampu melahirkan peta perjalanan kepemimpinan yang jelas. Dengan demikian, pemimpin yang memiliki ide-ide besar ini, sudah tergambarkan secara jelas kepemimpinan yang diemban akan dibawa kemana.
3. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi jelas.
Pemimpin yang memiliki visi-misi jelas tentu memiliki acuan untuk mengarahkan kebijakan dan tindakannya dengan jelas. Pemimpin ini akan membawa pengikutnya pada rasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupannya. Dengan demikian, pemimpin yang memiliki visi-misi jelas sangat layak untuk dipilih.
4. Pilihlah pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik.
Memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang baik sangat penting, karena rekam jejaknya akan menunjukan kepemimpinan yang telah diemban sebelumnya berhasil atau tidak.Â
Rekam jejak ini bisa kita lihat dari segi tipe kepemimpinan, sifat kepemipinannya, jejak keberhasilan programnya, ide-idenya, visi-misinya, ataupun prestasi yang telah diraihnya.Â
Hal ini dimaksudkan untuk membantu para pemilih untuk memutuskan apakah calon pemimpin tersebut masih layak dipilih atau tidak, ataupun calon pemimpin tersebut apakah dapat dipercaya atau tidak.
Demikianlah beberapa hal yang semestinya menjadi pertimbangan para pemilih dalam memilih pemimpin ideal. Sebagaimana mestinya kita ketahui bahwa memilih pemimpin itu bukanlah persoalan menyimak janji-janji politik yang diucapkannya saja, akan tetapi persoalan memilih pemimpin lebih dari itu.Â
Jadi, alangkah eloknya jika para pemilih melalui pemilihan umum itu mampu 'mengarahkan kemana' pemimpin yang dipilih itu memimpin, daripada untuk 'dikuasai siapa' para pemilih itu dipimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H