Mohon tunggu...
M YOBAKURNIAWAN
M YOBAKURNIAWAN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya suka menulis, memasak , berpetualang, rajin menabung, tidak sombong, dan ganteng.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Perekonomian, Tantangan Indonesia dalam Ketidakpastian Ekonomi Global antara China dan Amerika Serikat

30 November 2023   23:34 Diperbarui: 30 November 2023   23:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika membahas dinamika ekonomi global, perbandingan antara China dan Amerika Serikat menjadi fokus utama. Meskipun China telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi global selama beberapa dekade, belakangan ini, indikator menunjukkan adanya perlambatan. Faktor seperti ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat, perubahan demografi, dan upaya internal untuk mengatasi masalah hutang menciptakan tantangan baru bagi pertumbuhan ekonomi China.

Di sisi lain, Amerika Serikat, sebagai kekuatan ekonomi dunia yang mapan, mengalami stabilitas relatif lebih baik meskipun menghadapi tantangan seperti defisit anggaran dan ketidakpastian kebijakan. Faktor-faktor seperti pemulihan ekonomi pasca-krisis, inovasi teknologi, dan kebijakan moneter yang bijaksana membantu AS mempertahankan posisinya sebagai kekuatan ekonomi global.

Dalam konteks ini, Indonesia sebagai negara berkembang dengan tingginya ketergantungan pada perdagangan internasional, menghadapi potensi dampak yang signifikan. Perlambatan pertumbuhan ekonomi China dapat memengaruhi pasar global, termasuk ekonomi Indonesia yang terkait erat dengan perdagangan internasional. Sementara Amerika Serikat tetap stabil, ketidakseimbangan ini menciptakan konsekuensi bagi negara-negara yang sangat tergantung pada perdagangan global, seperti Indonesia.

Dampak terhadap Indonesia mencakup penurunan permintaan ekspor ke China atau Amerika Serikat, yang dapat menghambat pertumbuhan sektor-sektor utama seperti pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Nilai tukar rupiah juga rentan terhadap volatilitas akibat ketidakpastian global, memaksa Indonesia untuk menjaga daya tarik investasinya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah proaktif, seperti diversifikasi ekonomi, investasi dalam sumber daya manusia, dan pengembangan pasar dalam negeri. Selain itu, menjaga stabilitas keuangan dan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter yang bijaksana menjadi kunci untuk mengelola potensi dampak negatif.

Dinamika perekonomian global antara China dan Amerika Serikat memang membawa tantangan serius bagi ekonomi Indonesia. Meskipun langkah-langkah pemerintah dapat membantu mengatasi dampak negatif, adaptasi cepat terhadap perubahan di pasar internasional menjadi krusial. Indonesia perlu melihat tantangan ini sebagai peluang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan membangun fondasi yang lebih kokoh di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun