Mohon tunggu...
yoannes bowo
yoannes bowo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pencinta sastra. Menulis seperti hujan yang tidak pernah lelah untuk jatuh. Kadang deras, kadang rintik-rintik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ziarah

11 Oktober 2024   18:19 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:23 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: in memoriam Mas Nono

Menempuh jalan terjal dalam ziarah
Menuju dan mengarah
Dalam langkah berat di bawah bayang  pepohonan
Dalam hening dan ketinggian
Di antara bebatuan dan debu tanah

Malam terang bintang gemintang di atas kepala
Angin dingin menemani percakapan tentang asal muasal
Tentang perjalanan menelisik jejak-jejakNya
Tentang panggilan rindu dan kegelisahan

Di antara simpang daging dan roh
Berusaha lurus dalam perihnya batin
Sujud lirih mengumam doa
Menunggu cahaya

Kini telah bertemu yang kau cari
Telah menyatu dalam abadi
Berbahagialah sejati

MGY Cikupa, 11 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun