Mohon tunggu...
yoannes bowo
yoannes bowo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pencinta sastra. Menulis seperti hujan yang tidak pernah lelah untuk jatuh. Kadang deras, kadang rintik-rintik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpul Cinta

28 September 2024   17:52 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:27 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seiring detak detik terburu
Terselip di saku satu simfoni merdu
Agar terhenti derai air mata
Yang tertimbun oleh dering serta notifikasi

Pada kanvas kehidupan yang membentuk lukisan
Kita adalah padu meski berbagai warna
Selalu ada kemungkinkan bisa melengkapi untuk keindahan
Berdamai dengan jalinan perbedaan dalam simpul cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun