Mohon tunggu...
Fenny Setiawati
Fenny Setiawati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Suatu Kebetulan yang Indah

10 Juli 2012   09:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang kita tidak menyadari banyak hal yang terjadi secara kebetulan, yang bahkan jauh di luar rencana kita, dan kemudian berbuah menjadi hal yang menakjubkan. Alam mengatur segala sesuatunya sesuai urutan yang kadang susah dicerna oleh nalar, namun indah jika kita meyakininya dengan iman.

Saya merasakan kekecewaan seorang teman, ketika dia harus dipindah ke bagian yang dia tidak inginkan. Beberapa bulan sebelumnya dia begitu semangat ketika dipindah ke bagian Sales, yang menurut dia merupakan bidang yang ingin dia kembangkan, penuh ritme dan dinamika yang sesuai dengan karakternya. Namun, tanpa ada alasan yang jelas, keluar keputusan bahwa dia dipindahkan ke bagian lain yang lebih monoton. Saya melihat pancaran kekecewaan di matanya, bahkan ketika dia bilang ikhlas menerima keputusan tersebut. Dan belum genap setahun dia menjalani posisi baru yang “tidak” diharapkannya, secara kebetulan dia berkenalan dengan pimpinan perusahan bonafide. Di posisi yang baru tersebut ada suatu project yang harus dikerjakan, yang mana melibatkan dia dengan supplier sebuah perusahaan asing yang cukup ternama. Melihat bakat dan kemampuannya, pimpinan tersebut tertarik untuk memberikan kesempatan, suatu lompatan untuk karier masa depan yang lebih cemerlang. Seandainya dia masih di bagian sales, ada kemungkinan dia tidak akan bertemu dengan supplier tersebut, dan mungkin dia masih tetap di posisi yang sama.

Teman yang lain, memilih untuk mengundurkan diri dan kembali ke kampung halamannya, setelah beberapa tahun bekerja di suatu perusahaan. Ada suatu kesalahan operasional dan dia sebagai atasan harus menerima konsekwensinya dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Saya salut dengan ketegaran dia waktu memilih mundur. Meskipun sempat beberapa bulan dia tidak mendapatkan kesempatan kerja, namun akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang baru. Dan yang lebih bernilai adalah dia mendapatkan pasangan hidup yang selama ini dia harapkan. Kalau Tuhan berkenan, sebentar lagi mereka akan menapakkan kakinya menuju kehidupan berumah tangga, salah satu impian yang terwujud nyata.

Saya pun merasakan suatu kebetulan yang berbuah indah. Pada saat tugas di gereja, kebetulan ada pendatang baru yang bergabung, saya beberapa kali pernah melihat pemuda ini karena kami tinggal di lingkungan apartemen yang sama. Bermula hanya dari percakapan melalui blackberry, namun kemudian kami menemukan minat yang sama di bisnis kuliner. Dalam waktu yang relative singkat, kami sudah menjadi teman dekat bahkan sudah berani mengambil langkah untuk bisnis kuliner bersama. Tidak ada perjanjian hitam di atas putih dan kami tidak meminta keabsahan notaris untuk kemitraan ini, karena kami ingin menempatkan persahabatan kami di atas semua kertas legal. Saya yakin, jika ini rencana Tuhan, kemitraan kami akan berbuah indah karena ada persahabatan yang mendasarinya.

Kita pun mungkin akan mengalami suatu kebetulan dalam hidup kita, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Selama pikiran positif dan optimis yang menyertai, dan keyakinan akan kuasa Ilahi, setiap kebetulan dalam hidup kita pasti memberikan makna yang luar biasa. Selamat mencari kebetulan-kebetulan dalam hidup ini…… jangan lupa mensyukurinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun