Mohon tunggu...
Yossie N
Yossie N Mohon Tunggu... lainnya -

Sales & Marketing di sonnyvinn.com Inspirasi saya: goo.gl/nqbZ5k Twitter @ luckstars_day

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengemis Kaya

28 November 2013   16:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hanya satu kata yang bisa terlontar dari saya “Fantastis!” Ya sungguh fantastis penghasilan dari seorang pengemis yang setiap malamnya beroperasi di bawah fly over Pancoran. Jumlah itu bahkan melebihi penghasilan saya yang lulusan sarjana dengan pengalaman kerja sepuluh tahun di perusahaan dan mungkin hal yang sama dirasakan oleh teman – teman lain yang juga sarjana dan bekerja di gedung perkantoran, kecuali untuk posisi tertentu seperti level Senior Manager atau bahkan level Direktur.

Mengemis tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah juga karena membutuhkan mental yang kuat, tampang memelas agar orang menjadi iba, kreativitas dalam mengemis, seperti berpura – pura sebagai orang sakit yang didorong pakai gerobak, serta strategi, yaitu mencari lokasi yang strategis dan prospektif. Benar – benar cara yang sempurna dan tidak sembarangan mengemis. Bahkan cita – citanya pun sangat mulia; yaitu ingin pergi ke tanah suci. Namun tentunya cara yang ditempuh kurang baik.

Amat sangat disayangkan, kreativitas dan strategi yang cemerlang tersebut tidak digunakan untuk hal – hal yang berguna bagi sesama. Serta mental yang terbentuk hanya menjadi mental yang tidak malu ketika meminta uang kepada orang lain. Kemudahan mencari uang ketika memelas kepada orang lain menjadi alasan dalam diri untuk terus mengulangi kegiatan mengemis tersebut yang tanpa disadari memberi contoh kepada orang untuk enggan bekerja karena mengemis jauh lebih mudah dalam mencari uang. Parahnya lagi dari usia dini, remaja, dewasa sampai yang tua ikut meramaikan jalanan ibukota. Tidak jarang apabila tidak diberi uang, mengancam orang yang dimintai.

Pembinaan mental serta mengarahkan kreativitas kepada hal – hal yang lebih berguna di Panti Sosial diharapkan dapat mengubah perilakunya agar mempunyai mental yang malu ketika meminta – minta dari orang lain, bekerja agar bermanfaat bagi orang lain dan menjaga nama baik keluarga.

Mari kita berdoa semoga program pembinaan di panti sosial dapat berhasil, agar kelak mereka dapat ikut serta dalam memajukan kota dan negara tercinta kita ini...

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun