Hanya satu kata yang bisa terlontar dari saya “Fantastis!” Ya sungguh fantastis penghasilan dari seorang pengemis yang setiap malamnya beroperasi di bawah fly over Pancoran. Jumlah itu bahkan melebihi penghasilan saya yang lulusan sarjana dengan pengalaman kerja sepuluh tahun di perusahaan dan mungkin hal yang sama dirasakan oleh teman – teman lain yang juga sarjana dan bekerja di gedung perkantoran, kecuali untuk posisi tertentu seperti level Senior Manager atau bahkan level Direktur.
Mengemis tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah juga karena membutuhkan mental yang kuat, tampang memelas agar orang menjadi iba, kreativitas dalam mengemis, seperti berpura – pura sebagai orang sakit yang didorong pakai gerobak, serta strategi, yaitu mencari lokasi yang strategis dan prospektif. Benar – benar cara yang sempurna dan tidak sembarangan mengemis. Bahkan cita – citanya pun sangat mulia; yaitu ingin pergi ke tanah suci. Namun tentunya cara yang ditempuh kurang baik.
Amat sangat disayangkan, kreativitas dan strategi yang cemerlang tersebut tidak digunakan untuk hal – hal yang berguna bagi sesama. Serta mental yang terbentuk hanya menjadi mental yang tidak malu ketika meminta uang kepada orang lain. Kemudahan mencari uang ketika memelas kepada orang lain menjadi alasan dalam diri untuk terus mengulangi kegiatan mengemis tersebut yang tanpa disadari memberi contoh kepada orang untuk enggan bekerja karena mengemis jauh lebih mudah dalam mencari uang. Parahnya lagi dari usia dini, remaja, dewasa sampai yang tua ikut meramaikan jalanan ibukota. Tidak jarang apabila tidak diberi uang, mengancam orang yang dimintai.
Pembinaan mental serta mengarahkan kreativitas kepada hal – hal yang lebih berguna di Panti Sosial diharapkan dapat mengubah perilakunya agar mempunyai mental yang malu ketika meminta – minta dari orang lain, bekerja agar bermanfaat bagi orang lain dan menjaga nama baik keluarga.
Mari kita berdoa semoga program pembinaan di panti sosial dapat berhasil, agar kelak mereka dapat ikut serta dalam memajukan kota dan negara tercinta kita ini...
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H