4.Agenda Setting: Media massa akan terus berperan dalam menentukan isu-isu yang menjadi fokus dalam pemilu. Melalui seleksi berita dan penekanan pada isu-isu tertentu, media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perhatian pemilih. Oleh karena itu, penting bagi media massa untuk memilih dan melaporkan isu-isu yang relevan dan mewakili kepentingan publik secara adil.
5.Meningkatkan Partisipasi Pemilih: Media massa dapat berperan dalam meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu. Melalui kampanye publik, liputan pemilu yang luas, dan pendidikan politik, media massa dapat membantu meningkatkan kesadaran pemilih tentang pentingnya partisipasi aktif dan memberikan informasi praktis tentang proses pemilihan.
6.Pengawasan dan Pertanggungjawaban: Media massa juga memiliki peran penting dalam mengawasi proses pemilu, memantau kepatuhan terhadap aturan, dan melaporkan pelanggaran yang terjadi. Dengan mengungkapkan praktik yang tidak etis atau kecurangan pemilu, media massa membantu menjaga integritas pemilu dan memastikan pertanggungjawaban publik.
7.Ruang untuk Diskusi dan Debat: Media massa harus memberikan ruang bagi diskusi yang sehat dan konstruktif antara kandidat dan pemilih. Melalui debat, panel diskusi, dan opini yang beragam, media massa dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang posisi politik dan kebijakan yang diusulkan oleh calon.
Penting untuk mencatat bahwa peran media massa dalam pemilu tergantung pada kebebasan pers, etika jurnalistik, dan keterlibatan pemilih dalam memperoleh informasi dari berbagai sumber. Dalam menghadapi pemilu 2024, pemilih juga harus memainkan peran aktif dalam memeriksa fakta, mendiversifikasi sumber informasi, dan membuat keputusan yang terinformasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H