Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeja Tulus

26 Juli 2024   12:08 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:53 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Puisi Belajar Mengeja

Mengeja Tulus

Di bawah langit senja yang merona,
Kutulis kata-kata tulus di hamparan pasir,
Setiap huruf seperti butiran doa,
Mengalir tenang dalam hati yang bersih.

Baca juga: Mengeja Cinta

Aksara pertama adalah "T",
Teguhnya niat dalam setiap langkah,
Tak terbelenggu oleh pamrih dunia,
Hanya ingin memberi tanpa mengharap kembali.

Huruf berikutnya "U",
Ujung dari kesabaran yang mendalam,
Menyatu dalam senyuman yang ikhlas,
Membawa damai dalam setiap pertemuan.

"L" adalah lembutnya jiwa yang murni,
Melalui kata-kata yang penuh arti,
Menyentuh hati dengan kesederhanaan,
Menghapus luka dengan kasih sayang.

Baca juga: Mengeja Jujur

Huruf "U" lagi yang mengingatkan,
Pada kejujuran yang tak terbantahkan,
Menyelimuti setiap tindakan,
Dengan ketulusan yang tak terbatas.

Aksara terakhir adalah "S",
Setia pada prinsip yang teguh,
Menjalin harmoni dalam kebersamaan,
Menjadi pelita dalam kegelapan.

Baca juga: Mengenal Cinta

Belajar mengeja tulus ini,
Adalah perjalanan menuju kedamaian,
Dalam setiap kata yang terucap,
Kutemukan makna sejati keikhlasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun