Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeja Jujur

24 Juli 2024   05:57 Diperbarui: 24 Juli 2024   06:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Puisi Belajar Mengeja 

Mengeja Jujur

Di bawah langit biru yang luas,
Kutulis kata-kata jujur di pasir pantai,
Setiap huruf seperti ombak yang datang,
Membawa ketenangan dalam tiap hembusan.

Baca juga: Mengeja Cinta

Aksara pertama adalah "J",
Jernihnya hati tanpa topeng,
Menjadi cermin yang memantulkan kebenaran,
Menghiasi jiwa dengan keikhlasan.

Huruf berikutnya adalah "U",
Ujaran yang tulus tanpa dusta,
Mengalir seperti sungai yang jernih,
Menghapus keraguan dan kebohongan.

"J" yang kedua mengingatkan,
Pada janji yang dipegang erat,
Tanpa retak, tanpa celah,
Menjadi landasan dalam setiap langkah.

Huruf "U" lagi yang penuh makna,
Mengukir ketulusan dalam kata,
Menjadi penawar bagi segala luka,
Membawa damai dalam kebersamaan.

Aksara terakhir adalah "R",
Rasa yang tak pernah berpura-pura,
Menghadirkan kejujuran dalam cinta,
Menjadi ikatan yang kuat dan abadi.

Belajar mengeja jujur ini,
Adalah perjalanan menuju kebebasan,
Dalam setiap kata yang kurangkai,
Kutemukan makna kejujuran sejati.

Ymlapu 

Cikarang, 06 Juli 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun