Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengeja Cinta

22 Juli 2024   09:31 Diperbarui: 22 Juli 2024   09:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seri Puisi Belajar Mengeja 

Mengeja Cinta

Dalam diamnya fajar yang merekah,
Kutulis kata-kata cinta di atas daun,
Setiap huruf seperti embun yang jatuh,
Menyegarkan hati yang telah lama haus.

Aksara pertama adalah "C",
Cahaya yang memancar dari matamu,
Menyinari relung jiwa terdalam,
Menghangatkan dinginnya dinding kalbu.

Baca juga: Mengenal Cinta

Huruf kedua adalah "I",
Indahnya senyummu dalam benakku,
Mengalun lembut seperti melodi,
Menenangkan setiap luka dan pilu.

"L" adalah lembutnya sentuhanmu,
Menyentuh hati dengan penuh kasih,
Membawa harapan dalam tiap detik,
Membangkitkan semangat yang tak pernah surut.

Huruf "T" yang penuh arti,
Teguhnya janji dalam kebersamaan,
Mengikat erat hati yang rapuh,
Menjadi tiang dalam badai kehidupan.

Aksara terakhir adalah "A",
Abadi dalam setiap langkah kita,
Menjadi nafas dalam cinta suci,
Mengukir kisah hingga akhir masa.

Baca juga: Inefesiensi Cinta

Belajar mengeja cinta ini,
Adalah anugerah dari Sang Maha Kuasa,
Dalam setiap kata yang kurangkai,
Kutemukan dirimu sebagai makna.

Baca juga: Hipotesis Cinta

Ymlapu 

Cikarang, 05 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun