Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Doa Hangat #Bagian 2

18 Juli 2024   22:36 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secangkir Doa Hangat

Dalam secangkir doa hangat, kutemukan damai,  
Melodi sunyi menyapa, dalam dekapan malam yang ramai.  
Guliran kopi menari, dalam cangkir kerinduan,  
Mengalirkan harapan, pada tiap tetes ketenangan.

Jingga merekah, di ufuk pagi yang lembut,  
Mengiringkan bisikan doa, pada angin yang tak luput.  
Rasa syukur mengalir, mengisi ruang hati,  
Menggugah jiwa yang letih, dengan pelukan suci.

Aroma kopi dan doa, bersatu dalam harmoni,  
Mengusir gelisah, menyulam mimpi-mimpi.  
Kau yang jauh di sana, teringat dalam setiap seru,  
Dalam secangkir doa, kurasakan hadirmu.

Hangatnya doa, mengisi celah jiwa yang kosong,  
Menyembuhkan luka, dengan kasih yang agung.  
Di setiap tetes, kurasakan cinta yang tak pudar,  
Dalam secangkir doa hangat, kita selalu bersandar.

Malam yang pekat, terbuai oleh rasa tenang,  
Doa-doa melayang, menuju langit yang terang.  
Dalam keheningan, kita bertemu tanpa kata,  
Hanya dalam secangkir doa hangat, segalanya nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun