Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lupa tapi Rindu

15 Juli 2024   01:47 Diperbarui: 15 Juli 2024   02:28 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lupa Tapi Rindu

Pada tepi senja yang bisu, kulukis bayangmu
Wajahmu samar, tertutup kabut waktu.  
Dalam lupa, terpendam rindu yang membara,  
Seperti api dalam diam, tak pernah padam.

Hati mengembara, mencari jejak kenangan,  
Namun, waktu sangat kejam menghapus segala bayangan.  
Lupa datang mengerogoti, menelan setiap ingatan,  
Namun, rindu tetap bertahan, dalam ruang perasaan.

Kupanggil namamu, dalam hening malam,  
Meski gema suaramu kini tak terdengar
Lupa menghapus memori, tapi rindu tak pudar,  
Mengukir cinta di sudut hati yang lelah.

Angin membawa aroma masa lalu yang hilang,  
Membelai jiwa yang terluka, menenun rindu yang panjang.  
Lupa merenggut kisah, meninggalkan ruang kosong,  
Namun rindu mengisi celah, dengan harapan yang agung.

Bintang menari, di langit yang luas
Menyaksikan perjuangan antara lupa dan rindu yang membias.  
Dalam tiap detik yang berlalu, terukir rasa yang pilu,  
Lupa mencuri ingatan, tapi rindu tak pernah layu.

Dalam diam, kurasa hadirmu,  
Mengisi ruang hampa dalam kalbu.  
Lupa tak mampu menghapus jejakmu,  
Karena rindu selalu tahu, cara menemukanmu.

Malam yang tenang, terhanyut dalam harapan,  
Doa-doa melayang, dalam bisikan kesunyian.  
Lupa mungkin datang, tapi rindu tak pernah pergi,  
Mengikat hati, dalam cinta yang abadi.

Baca juga: Masih Tentang Rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun