Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asumsi Cinta # Bagian 3

6 Juli 2024   13:16 Diperbarui: 6 Juli 2024   13:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dianggap Cinta 

Cinta, bayang semu di benak
Bagaikan angin lembut
Tak terlihat, tak terjangkau
Menyelusup hati dalam diam
Membakar rasa
Seperti matahari pagi
Menghangatkan jiwa yang beku

Apakah cinta itu mimpi yang tak tersentuh?
Di pucuk senja
Bersemburat cahaya keemasan
Ia menyapa lembut
Namun seringkali tersamar
Seperti bintang jatuh
Sekilas sinar di kegelapan

Dalam tiap kata, cinta terukir mesra
Nyata, atau sekadar harapan?
Terselip di antara helai waktu, kita bertanya
Adakah cinta sejati, atau hanya ilusi yang dicipta?

Seperti embun pagi yang mencium dedaunan,
Begitu rapuh
Namun memberi kehidupan
Cinta datang
Menari di antara kebahagiaan dan derita
Mengajarkan makna kesetiaan yang hakiki

Di tengah keraguan
Cinta tetap bersinar
Menyibak tabir malam yang pekat
Meski asumsi menggoyahkan hati
Cinta sejati tak pernah goyah
Tak pernah mati

Ym.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun