Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Setengah

29 Juni 2024   00:47 Diperbarui: 29 Juni 2024   00:47 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: bobo.grid.id

Di langit malam yang kelabu,
Setengah bulan menggantung sendu,
Menerangi sepi dalam kelam,
Membisikkan rindu yang terpendam.

Bintang-bintang enggan bercahaya,
Seakan tahu hatiku yang luka,
Sunyi merayap dalam bayang,
Menyelimuti jiwa yang bimbang.

Angin malam bernyanyi lirih,
Mengiringi kesepian yang perih,
Hening menyapa tanpa suara,
Menggugah rasa yang tersesat di jiwa.

Setengah bulan, teman sunyiku,
Penyaksi pilu di setiap malamku,
Terbata-bata dalam diam,
Menghantar mimpi dalam kelam.

Di antara kabut dan angan,
Ada bayangan yang terbungkam,
Aku dan sepi dalam kenangan,
Menganyam rindu dalam kesunyian.

Mata hati tertutup layu,
Terbungkus duka tanpa peluru,
Setengah bulan tersenyum pudar,
Mengantar malam ke batas sadar.

Malam ini, setengah bulan di langit tinggi,
Mengintip aku yang sendiri,
Dalam kesunyian yang mendalam,
Kita berdua terikat dalam malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun